Jakarta, Oerban.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menanggapi wacana Amandemen 1945, Syaikhu menganggap, amandemen UUD 1945 ibarat membuka kotak Pandora, membuka kesempatan untuk meng amandemen undang-undang dasar yang lain.
Hal ini disampaikannya pada special interview berasa reporter Berita Satu, Claudius Boekan, Jumat (27/8/2021). Syaikhu menuturkan untuk saat ini tidak ada urgensi untuk melakukan amandemen UUD 1945.
“Ketika dibuka suatu klausul untuk diamandemen, maka terbuka kotak pandora untuk melakukan amandemen hal-hal yang lain, tentu ini harus menjadi kesepakatan bersama terlebih dahulu, saya berharap jika tidak terlalu urgen, tidak perlu melakukan amandemen,” tuturnya.
Syaikhu juga menyinggung, harus ada kesepakatan bersama jika ingin melakukan amandemen 1945, ia mengingatkan, wacana amandemen yang hanya membahas Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN) justru membuka jalan untuk melakukan amandemen undang-undang yang lain.
“Terkait dengan wacana perubahan ini harus dengan kesepakatan bersama, jangan sampai kemudian yang tadinya hanya membahas pokok-pokok haluan negara, kemudian merembet ke pasal lain misalkan menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode, yang justru membuat demokrasi kita semakin terpuruk.” pungkasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini