Kota Jambi, Oerban.com – Pandemik COVID-19 telah mengubah lanskap dunia pendidikan. Institusi akademik di seluruh dunia termasuk sekolah terus menghadapi krisis kesehatan global. Hal ini mengakibatkan perlunya kebutuhan untuk menguji pendekatan instruksional yang berbeda termasuk metode pembelajaran online, hybrid, dan blended learning. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan sekolah dengan pengalaman minimal atau tanpa pengalaman dalam pengajaran online. Sekolah dengan sumber daya manusianya yaitu para guru harus memiliki wawasan untuk mengajar selama dan pasca pandemik serta berupaya untuk bertahan secara akademis.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dari program studi Pendidikan Matematika Universitas Jambi merupakan bagian dari pelaksananan kegiatan Tri Darma perguruan Tinggi. Adapun latar belakang dilakukannya pengabdian ini diantaranya adalah pentingnya guru memiliki pengetahuan bagaimana mendesain dan mengembangkan assessment atau penilaian pembelajaran yang dilakukan secara online atau blended learning yang merupakan bentuk adaptasi pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic dan pasca pandemik.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di MTS Laboratorium Jambi, Kota Jambi, pada Kamis 6/11, jam 09.30 – 12.00 WIB. Adapun tim kegiatan pengabdian masyarakat yang terlibat adalah Sri Winarni, (sebagai ketua tim). Anggota tim terdiri dari 4 orang dosen Pendidikan Matematika yaitu Marlina, Ade Kumalasari, Ranisa Junita dan Rohati.
Selain itu, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan 3 mahasiswa semester 7 dari program studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi. Jumlah guru yang mengikut pelatihan ini berjumlah 24 orang guru dari berbagai bidang studi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara luring di ruang majelis guru MTs Laboratorium Kota Jambi. Dalam sambutannya wakil kepala MTS Laboratorium, Yuliyah sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian ini dan mengharapkan guru dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dan selanjutnya diterapkan di kelas masing-masing. Selain itu, kegiatan seperti ini diharapkan rutin diadakan setiap semester/tahun. Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan para guru mampu menggunakan Socrative sebagai sebuah sistem respons siswa cerdas yang memberdayakan guru untuk terlibat pada ruang kelas mereka. Selain itu, diharapkan dengan penggunaan Socrative ini, dapat membantu para guru yang mengalami kesulitan dalam melibatkan siswa mereka untuk memahami materi yang diajarkan. Setelah pelatihan ini, diharapakan juga guru dapat memotivasi siswa mereka agar semangat mempelajari materi yang diajarkan, Guru juga diharapakan dapat menggunakan Socrative di mana saja dan kapan saja karena memudahkan belajar dan mendapatkan umpan balik.
Adapun urutan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini adalah pemateri terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan Socrative kepada guru-guru MTS Laboratorium. Guru-guru selanjutnya langsung mempraktekkan cara menggunakan Socrative dengan laptop atau smartphone masing-masing. Selanjutnya, dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Guru-guru juga diminta memberikan masukan dan feedback untuk kegiatan pengabdian berikutnya. Target akhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru dapat memanfaatkan Socrative sebagai salah satu alternatif dalam mendesain assessment untuk pembelajaran blended learning dalam kegiatan pembelajaran mereka bersama dengan siswanya masing-masing.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sejenis, akan terus dilakukan oleh tim dengan melakukan evaluasi secara berkala agar kegiatan bisa berjalan semakin optimal. Tim juga akan terus berkoordinasi dengan banyak pihak agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari pengabdian yang dilakukan.
Penulis : Rohati