Solok Selatan, Oerban.com – Sumber daya Manusia Pertanian menjadi faktor penting dalam pembangunan pertanian . BADAN Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sebagai bagian dari Kementerian Pertanian mempunyai peran penting dalam pengembangan SDM Pertanian. Pengembangan kapasitas SDM Pertanian menjadi salah satu tugas pokok BPPSDMP dalam pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. “Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujar Mentan Syahrul. Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian. “Itu berati segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP,” ujar Dedi Nursyamsi.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Pak Datuak turut berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi SDM pertanian khususnya kaum milenial di Kabupaten Solok Selatan. Sebanyak 30 orang peserta berusia 18-25 tahun mengikuti pelatihan kompetensi Barista. Bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja di bagian hilirisasi kopi serta meningkatkan pengetahuan bagi generasi muda tentang industry kopi bagi kaum milenial.
Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 10 Maret sampai 1 April di P4S Pak Datuak. Pelatihan ini juga dihadiri wakil bupati Solok Selatan dan Staf Ahli, Kepala Dinas Tena kerja, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kadis ertanian, Camat , dan Wali Nagari se Kabupaten Solok Selatan.
“Pertambahan jumlah penduduk berdampak peningkatan jumlah pencari kerja. Anak- anak muda diharapkan mampu mengembangkan kreativitasnya. Memiliki keahlian dan ketrampilan yang mudah diserap oleh dunia kerja.” Kata Wagub Solok Selatan
Attila Majidi SP Datuk Sibungsu , sebagai Ketua P4S Pak Datuk mengatakan Barista selain sebuah profesi dia adalah seniman yang bekerja meracik kopi.
“Barista diharapkan memahami proses hulu dan hilir kopi. Selain itu mengetahui karakter biji kopi, mulai dari origin, proses olah dan roasting kopi.” Tambah Atila
Pelatihan ini tidak hanya melatih meracik kopi tapi juga akan diajarkan secara ringkas budidaya, proses pengolahan kopi dan roasting kopi. Karena itu pelatihan dilaksanakan selama 21 hari.
Putri, salah satu peserta mengatakanketertarikannya dalam pelatihan ini “Saya tertarik mengikuti pelatihan ini karena mengetahui banyak permintaan Barista di Café-café, “ Ujar Putri.
Penulis: Yunisa Tri Suci