Bogor, Oerban.com – Isu palestina sejak 7 Oktober 2023 kembali mencuat di berbagai platform media nasional dan internasional, di mana Israel telah melakukan Invasi lebih dari 3 bulan dan telah melakukan genosida terhadap warga palestina di Gaza, lebih dari 26.000 warga palestina terbunuh dan 50% terdiri dari perempuan, ibu dan anak-anak.
Di satu sisi lebih dari 1,5 juta warga palestina telah mengungsi dan terus mengalami penindasan dan penderitaan. Berbagai masyarakat dunia meliputi asia, eropa dan afrika sudah menyuarakan pembelaan terhadap Palestina dan telah berulangkali menyerukan gencatan senjata.
Hal tersebut belum bisa menjadikan perdamaian terjadi di bumi Al Aqsha. Bahkan dari hari ke hari, tentara Israel yang di-backing oleh Amerika Serikat dan sekutunya semakin membabi buta hingga menyerang dan menduduki fasilitas umum yang dilindungi oleh peraturan internasional seperti rumah sakit, sekolah dan rumah ibadah.
Indonesia sebagai negara terbesar muslim di dunia kembali menjadi sorotan. Berbagai upaya pemerintah dan masyarakat sipil turut serta melakukan berbagai macam upaya langkah diplomasi dan aksi nyata dengan memberikan bantuan kemanusiaan lintas organisasi dan elemen masyarakat.
Hal unik juga terjadi di mana peran sosial media digital masyarakat pro Palestina juga turut memberikan dukungan pro Palestina dan serangan terhadap akun-akun pro Israel yang semakin menunjukkan perang digital telah menjadi medan baru bagi kondisi perspektif masalah palestina. Sebut saja tentara netizen Indonesia yang aktif menjadi inisiator dalam memberikan serangan terhadap akun-akun pemerintah dan militer Israel.
Hal ini menjadikan peran digital sosial media semakin terlihat penting dalam memainkan isu dan perspektif baru terkait update kondisi Palestina VS Israel di era digital informasi yang mengglobal. Ini juga menjadi alasan utama komunitas Sahabat Erdogan yang dinaungi oleh Lembaga Persahabatan Indonesia Turki (LPIT) akan mengadakan Palestina Camp 9-11 Februari 2024.
Palestina Camp ini akan menjadi wadah persatuan gerakan para aktivis, pemuda dan masyarakat yang pro terhadap Isu Palestina dan langkah-langkah konkrit dalam mendukung isu tersebut agar tidak lagi menjadi isu musiman.
“Para pembicara yang kita undang merupakan pembicara pakar mulai dari Ulama Palestina asal Gaza Syeikh Bilal Al Habil, Akademisi UI Ahli Kajian Timur Tengah & Islam Prof. Dr. Yon Machmudi, Ustadz Amar Arrisalah Influncer muda sekaligus pemerhati sejarah Indonesia-Palestina dan Erlangga Greschinov Komandan Julid Fie Sabilillah inisiator Tentara Netizen Indonesia yang melakukan campaign melawan Israel di digital sosial media,” ungkap Afnan Wahbi Abdat selaku ketua Pelaksana.
Ketua Umum Sahabat Erdogan Indonesia, M. Fiqruddin, turut menyampaikan bahwa tujuan Palestina Camp ini akan menjadi inkubator untuk elemen masyarakat Indonesia yang fokus untuk memperjuangkan isu Palestina secara permanen hingga merdeka.
“Ini merupakan langkah awal bahwa kepedulian kita terhadap palestina bukan lagi sebatas isu musiman dan jalan perjuangan sebagai bangsa yang anti terhadap penjajahan sesuai konstitusi Indonesia,” kata M. Fiqruddin.
Untuk diketahui, agenda pelaksanaan Palestina Camp 9-11 Februari ini berbiaya dan sudah termasuk akomodasi selama 3 hari 2 malam + infaq kemanusiaan yang akan dilaksanakan di Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Fityatul Islam Megamendung Bogor Jawa Barat dengan kuota 50 orang peserta.
Untuk pendaftaran bisa mengisi link bit.ly/PalestinaCamp01 dan menghubungi WA Panitia di 081219226002 / 081280030202 IG: @persahabatanindonesiaturki / @sahabaterdogan.id
Editor: Ainun Afifah