Nipah Panjang, Oerban.com – Pelatihan teknis bagi Non Aparatur kembali digelar oleh Kementerian Pertanian, dalam hal ini Balai Pelatihan Pertanian Jambi dengan mengambil tema Komoditas Padi. Kali ini pelatihan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 30 Juni 1 Juli 2021 di salah satu lokasi food estate Provinsi Jambi, yaitu Kelompok Tani Harapan Mulya Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Jumlah Peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari petani/kelompok tani di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur diantaranya dari Desa Simpang datuk, Pemesiran, Teluk Kijing, Sungai Raya, dan Sungai Jeruk.
Mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pembukaan pelatihan resmi dilakukan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan, Sakdun. Hadir pula Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Widyaiswara (Puguh Nugroho), Koordinator Satker BPP Kostratani Nipah Panjang (Ichsan), Kepala Desa Simpang Datu yang diwakili oleh Sekretaris Desa (Kasmawati), serta Praktisi/Fasilitator P4S/Ketua UPJA (Komca dan Ambok Gauk Kabupaten Tanjung Jabung timur).
Dalam pembukaan tersebut Kabid Penyuluhan, Sakdun mengatakan bahwa Food Estate disambut baik oleh Instasinya. Kegiatan food estate disambut sangat baik di satker BPP Nipah panjang dengan pengembangan komoditi khususnya padi dengan luas hamparan mencapai 1186 hektare dijadikan desa lumbung pangan di Kabupaten Tanjung Jabung timur. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan petani mandiri dalam mengatasi hal teknis di lapangan, sehingga ke depan pertanian lebih ke arah manajemen korporasi dan pemasaran, ujar Sakdun.
Sementara itu, Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Puguh Nugroho menekankan akan pentingnya dukungan dari seluruh lini terutama sektor non pertanian. “Pentingnya peningkatan SDM dalam mendukung percepatan program Food Estate, di wilayah Satker BPP Nipah Panjang khususnya di Desa Simpang Datuk. Dengan adanya pelatihan teknis bagi non aparatur menjadi penggerak program food estate agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu kolaborasi di semua lini sektor non pertanian diperlukan juga untuk memperkuat program ini seperti jasa asuransi, jasa pinjaman dan lain lain, jelas Widyaiswara ini.
Sekretaris Desa Simpang Datuk, Kasmawati juga ikut memberikan masukannya terkait pertanian di daerahnya. Sebaiknya ke depan ada tambahan pelatihan yg harus diberikan disini seperti manajemen dan pemasaran pertanian. Regulasi pemasaran karena persaingan harga beras diluar lebih murah dibandingkan beras lokal sehingga perlu regulasi yang mendukung petani lokal. Insya Allah program food estate ke depan akan berhasil dan petani sejahtera, kata Sekdes.
Setelah acara pembukaan, para peserta langsung diberikan penjelasan program oleh panitia, dilanjutkan penyampaian materi pemupukan berimbang dan pengendalian hama penyakit padi oleh fasilitator.
Penulis: Wahyudi N