Port-au-Prince, Oerban.com – Sekretaris Jenderal PBB, AS dan Jerman menyatakan keprihatinan setelah Rusia mengumumkan penarikannya dari Prakarsa Biji-bijian Laut Hitam setelah mengklaim bahwa tidak ada tuntutan Moskow yang dipenuhi.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesalkan keputusan Rusia.
“Keputusan hari ini oleh Federasi Rusia akan menjadi pukulan bagi orang-orang yang membutuhkan di mana-mana,” kata Guterres kepada wartawan.
“Ratusan juta orang menghadapi kelaparan dan konsumen menghadapi krisis biaya hidup global. Mereka akan membayar harganya,” tambahnya.
Guterres mengatakan bahwa PBB masih akan berusaha memfasilitasi akses tanpa hambatan ke pasar global untuk makanan, pupuk dari Ukraina dan Rusia.
Gedung Putih mengatakan bahwa penangguhan pakta Rusia yang memungkinkan ekspor biji-bijian Laut Hitam dari Ukraina akan memperburuk ketahanan pangan dan membahayakan jutaan orang.
“Kami mendesak Pemerintah Rusia untuk segera membatalkan keputusannya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adam Hodge dalam sebuah pernyataan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengatakan bahwa penolakan Rusia untuk memperpanjang perjanjian yang telah memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam selama setahun terakhir mengirim pesan buruk ke seluruh dunia.
“Fakta bahwa Rusia tidak ingin memperpanjang perjanjian biji-bijian mengirimkan pesan buruk ke seluruh dunia,” kata Scholz pada pertemuan puncak EU-CELAC dua hari di Brussels.
“Tetapi semua orang akan mengerti apa yang ada di baliknya, yaitu tindakan yang banyak berkaitan dengan fakta bahwa Rusia tidak merasa bertanggung jawab atas koeksistensi yang baik di dunia,” katanya.
Sumber: Daily Sabah