Karya: Novita Sari
Senarai berita yang kau saksikan
Lewat televisi siang tadi
Membawamu berkeliling dunia
Menyaksikan raut ketakutan yang purwa
Di dadamu itu
Ada sesak yang kau tahan
Pada jutaan manusia yang lelah
Mengatup nasib pada harap
Bahwa kematian tak benar-benar datang
Untuk mereka yang berhenti bekerja
Dan sesekali berganti dengan menengadah
Sekalipun anak-anak mu libur sekolah
Kau berjalan mengendap-endap ke dapur
Istrimu sudah lama tak menghabiskan waktu
Sekedar mengiris-iris bumbu
Kunyit, lengkuas, sereh dan bawang
Biasanya kau selalu suka melihat
Senyum istrimu diantara irisan bumbu dapur
Beradu dengan aroma yang lesap
Memanggil-manggil lidah untuk bergoyang
Lalu kau berjalan ke kamar anakmu
Buku-buku pelajaran di rak berdebu
Sedang anakmu berjoget tiktok
Merawat modern dalam kamera dengan lenggoknya
Kau berlalu, istrimu tampak termenung di muka pintu
Mukanya pucat lesu
Sudah dua bulan bedak dan lipstiknya habis
Kau ingin marah, betapa kapitalis telah mengambil istrimu sejak lama
Kau menunduk, cacing di perutmu bergerak-gerak
Sudah sore sekali
Namun dapurmu tak kunjung berasap
Kau menghibur diri akan ada yang datang
Bagai cerita pemimpin yang memanggul beras
Untuk janda beranak yang kelaparan
Kehadirannya serupa rerintik hujan
Memberikan almanak kehidupan
Kau memutuskan untuk kembali menonton televisi
Makin banyak korban pandemi
Kau usap wajahmu yang tampak berkerut
Entah nasib mana yang akan pulangkan kau lebih dulu
Jambi, 18 Mei 2020
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini