Kota Jambi, Oerban.com – Seperti halnya bulan lain di dalam kalender masehi, September menyimpan berbagai cerita pengalaman sejarah tertentu untuk Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini masih dikenang hingga saat ini, karena diduga memiliki trauma yang cukup mendalam hingga disebut sebagai September hitam.
Berikut daftar peristiwa-peristiwa kelam masa lalu Indonesia pada bulan September yang perlu kamu ketahui:
1. Tragedi Tanjung Priok
Tragedi ini terjadi pada tanggal 12 September 1984di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dikutip dari Tirto.id, peristiwa kerusuhan berdarah itu menimpa umat muslim Indonesia dengan para aparat Orde Baru akibt penerpan Pancasila sebagai asas tunggal. Sehingga semua organisasi harus berasaskan Pancasila, jika tidak artinya maka dituduh anti Pancasila. Korban tewas meregang nyawa saat itu, hampir seluruhnya karena diterjang timah panas dar senapan tentara.
2.Tragedi 65
Tragedi 65 merupakan peristiwa anti kemanusiaan yang berlangsung pada tahun 1965-1966 di Indonesia yang berisi pembantaian massal lebih dari setengah juta orang. Meskipun terdapat perbedaan versi penjelasan peristiwa ini versi pemerintah dan sumber sejarah, namun, rakyat Indonesia sudah dicekoki dengan film dokumenter G30Spki sejak lama. Baru beberapa tahun belakangan, pemutaran film tersebut dihentikan untuk khalayak umum.
3. Tragedi Semanggi 2
Tragedi ini memuncak pada tanggal 24 September 1999 yang ditengarai oleh keputusan DPR mengesahkan UU PKB. Terjadi demonstrasi penolakan diberbagai daerah di Indonesia karena RUU itu dianggap akan makin menguatkan dominasi militer. Tewasnya mahasiswa berama Yap Yun Hap, mahasiswa UI yang tertembak peluru di malam harinya, menambah sejumlah panjang korban. Dari peristiwa inI, sedikitnya 11 orang meninggal, dan 217 orang luka-luka. Dari laman BBC menyebutkan bahwa kasus tersebut termasuk dalam pelanggaran HAM berat dengan keterlibatan 50 orang dalam penembakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
4. Tragedi Munir
Peristiwa ini identik dengan teka-teki kematian Munir Said Thalib, seorang pejuang HAM yang menutup usia pada 7 September 2004 dengan kematian yang belum terungkap. Ia meninggal di atas pesawat saat melakukan perjalanan ke Amsterdam, Belanda untuk melanjutkan studinya. Dikutip dari kompas.com, hasil otopsi jenazah Munir ditemukan racun arsenik. Munir merupakan aktivis kampus Universitas Brawijaya dan sempat menjadi ketua senat. Akibat keseriusannya menangani permasalahan HAM ia banyak menjadi dicari-cari oleh pihak yang berkepentigan. Meski pembunuh Munir sudah diketahui, namun, belum ada titik terang penyelesaian kasus ini.
Meskipun dikenal sebagai September hitam, uniknya, pada September 2019 lalu puluhan ribu mahasiswa Indonesia di berbagai daerah turun kejalan untuk menolak RKUHP dan berbagai produk aturan dari DPR, peristiwa ini diketahui sebagai aksi dengan masa terbanyak pasca reformasi.
Penulis: Novita S
Editor: Renilda PY
