email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Serbia Evakuasi Puluhan Sekolah setelah Adanya Ancaman Bom

Populer

Beograd, Oerban.com – Kementerian Pendidikan Serbia mengevakuasi lebih dari 100 sekolah di ibukota Beograd setelah menerima ancaman berupa bom yang sebelumnya telah terjadi penembakan massal menewaskan 18 orang awal bulan ini, Rabu (17/5/2023).

Kementerian itu mengatakan, 78 sekolah dasar dan 37 sekolah menengah atas di Beograd menerima peringatan melalui email pada Rabu pagi bahwa alat peledak diduga telah ditanam.

Kelas ditunda dan siswa dievakuasi saat polisi memeriksa bangunan.

Belum ada laporan bahwa bom ditemukan di salah satu sekolah, dan polisi belum mengeluarkan laporan mereka.

Berbagai ancaman berupa bom telah dikirim ke alamat sekolah di masa lalu, di Serbia dan negara-negara lain di kawasan itu, dan telah terbukti salah setiap kali.

Namun, ancaman itu dapat semakin meningkatkan kekhawatiran keamanan setelah penembakan 3 Mei dan 4 Mei yang menewaskan 10 orang dan melukai 21 lainnya.

Pihak berwenang telah mengerahkan polisi di sekolah-sekolah dan melancarkan tindakan keras senjata.

Penembakan pertama terjadi di sebuah sekolah dasar di Beograd tengah ketika seorang anak laki-laki berusia 13 tahun mengambil pistol ayahnya dan melepaskan tembakan.

Sehari kemudian, seorang pria berusia 20 tahun menembak secara acak orang-orang dengan senjata otomatis di dua desa di selatan Beograd, menewaskan delapan orang.

Penembakan itu mengejutkan Serbia dan memicu seruan untuk bertindak. Puluhan ribu orang berbaris dalam dua protes menentang kekerasan setelah penembakan, dan lebih banyak protes direncanakan pada hari Jumat.

Partai-partai oposisi menuntut agar menteri dalam negeri dan kepala intelijen mengundurkan diri dan bahwa dua jaringan pro-pemerintah dicabut lisensi siaran nasionalnya karena menayangkan konten kekerasan dan menampung penjahat perang dan tokoh kejahatan dalam program mereka.

Baca juga  Magawa, Tikus Pelacak Bom di Kamboja yang Pensiun Setelah Lima Tahun Bekerja

Para penentang juga menuduh Presiden populis Aleksandar Vucic melakukan pidato kebencian terhadap para kritikus dan tindakan keras terhadap kebebasan demokratis, yang mereka katakan memicu ketegangan dan perpecahan di negara Balkan yang bermasalah itu.

Vucic membantah hal ini. Dia telah menyerukan rapat umum sendiri untuk dilaksankan pada 26 Mei sambil menyarankan pemilihan cepat dapat diadakan pada bulan September.

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru