Malang, Oerban.com – Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan terus melahirkan petani serta wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.
“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren,” katanya.
Mentan SYL mengingatkan, pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Terlebih di tengah situasi seperti saat ini, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, senada dengan hal tersebut. Ia berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
“Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujarnya.
Untuk memastikan progres dari program YESS, Reehana Raza Regional Director of the Asia and Pacific Division IFAD, Chicca Liam and Ivan Cossio Cortez, melakukan kunjungan kerja ke beberapa lokasi penerima manfaat program YESS di Provinsi Jawa Timur selama dua hari 17-18 Juni 2022.
Tak hanya bertemu penerima manfaat serta lokasi pemagangan, Tim IFAD dalam kunjungannya berkesempatan mengunjungi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan Malang). Didampingi oleh Direktur Polbangtan Malang, tenaga pendidik serta mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan praktek lapang.
Tim IFAD pun berdialog langsung dengan para mahasiswa. Dalam penyampaiannya mahasiswa memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai aktivitas mereka sehari-hari dan memperlihatkan kemampuan mereka dalam praktek bertani maupun beternak.
Reehana menambahkan tak salah rasanya IFAD mendanai program regenerasi ini. Adanya kerjasama baik dari Kementan, Pemerintah Daerah hingga pemuda-pemudi di pedesaan ini akan mewujudkan kesuksesan dari program ini.
“Dapat berkomunikasi langsung dengan para petani milenial serta penerima manfaat serta meninjau langsung tempat mereka melakukan budidaya dan pengolahan membuktikan bahwa program ini berjalan dengan baik,” tegas Reehana.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa bantuan hibah kompetitif sendiri merupakan intervensi program YESS dalam rangka pengembangan usaha kaum petani muda dibidang pertanian agar tumbuh menjadi pengusaha dan pionir diwilayah masing-masing.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang menjadi lokasi program YESS. Ada empat kabupaten yang menjad fokus program inj yakni, Tulungagung, Malang, Pasuruan dan Pacitan.
“Melalui program YESS ini diharapkan akan terwujudnya regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan dengan memanfaatkan sumberdaya alam pertanian secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, dan dapat menurunkan angka pengangguran di perdesaan”, tutur pria yang akrab disapa Uud ini.
Penulis : Nurlaily