Kota Jambi, Oerban.com – Salah satu hama utama yang meresahkan petani, tikus sawah, dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan kehilangan hasil produksi sehingga menimbulkan kerugian bahkan sampai gagal panen/puso. (28/09/2020)
Petani yang dibuat tidak berdaya oleh hama pengerat ini karena tikus selalu menjadi permasalahan tersendiri dimana serangan tikus dapat terjadi di semua fase pertumbuhan tanaman padi, dari masa vegetatif hingga masa generatif. Tingkat kerusakan rata-rata tanaman padi karena hama tikus mencapai 20% per tahun.
Untuk itu, Balai Pelatihan Pertanian Pelayangan melakukan gerakan pengendalian (Gerdal) hama tikus. Dalam aksi gerdal ini dihadiri juga oleh POPT, koordinator POPT ( M. Yunus), koordinator penyuluh (Rionaldo Permata), penyuluh, pengurus Gapoktan, serta anggota kelompok tani kelurahan Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.
Aksi gerdal ini juga hasil dari sinergi dari penyuluh BPP Pelayangan dengan UPTD BPTPH Prov Jambi. Runiarni, POPT Kecamatan Pelayangan menjelaskan teknis pengendalian dengan metode geproyokan menggunakan emposan dan umpan beracun. Selain itu perlu penyiangan areal pematang sawah dan sisa serangan tikus. “ setelah Gerdal ini perlu dilakukan pengamatan rutin,“ tambah Runi.
Sebagai upaya untuk mengawal produksi dan mengamankan stok pangan, aksi Gerdal ini dilakukan di areal luasan sawah 27 hektar dengan varietas padi inpara 3 dan inpari 30 dimana umur tanaman padi 35-78 hst.
Ketua kelompok tani Pematang Luat, Wargito. mengucapkan terima kasih kepada penyuluh dan POPT kecamatan Pelayangan yang telah membantu pengendalian hama tikus. “Hama tikus sangat mengganggu produksi padi,“ ungkapnya.
Suryati Andriani sebagai PPL kecamatan Pelayangan mengungkapkan antusias para petani dalam mengendalikan tikus cukup tinggi dengan dukungan pemerintah desa, BPP, dan UPTD BPTPH Prov Jambi. “Semoga keberhasilan pengendalian hama ini dapat tercapai, dan Pelayangan bebas tikus,” tambah Suryati.
Aksi gerdal yang dilakukan ini senada dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar senantiasa menyelesaikan masalah -masalah pertanian dengan maksimal agar menjamin kebutuhan pangan nasional.
Untuk masalah-masalah pertanian, Mentan SYL meminta agar tidak boleh diam, tidak boleh berpangku tangan, tidak boleh lengah dan harus terus berupaya menghadirkan solusi-solusi cerdas untuk mencapai harapan dan target yang tinggi. Sebab satu hal yang paling penting dalam pertanian adalah menyediakan dan menjamin kebutuhan pangan semua rakyat di negeri ini.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyampaikan butuh dukungan semua pihak untuk menggerakkan ketahanan pangan nasional. “Penyuluh, petani dan kita semua insan pertanian ayo tetap bekerja penuh semangat, genjot terus produksi pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan kita harus bisa memenuhi pangan 267 juta jiwa penduduk Indonesia,” tutur Dedi.
Penulis : Yunisa. TS
Editor : Tim Redaksi
