Muaro Jambi, Oerban.com – Penyuluh mempunyai peran yang penting dalam pembangunan pertanian. Untuk itu penting bagi penyuluh untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap demi mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern. Seperti arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan pentingnya membangun SDM pertanian yang berkualitas, termasuk pendampingan ke Petani, Penyuluh Pertanian di lapangan.
“Kementerian Pertanian dalam hal ini BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan,” ungkap Dedi.
Adapun peran penyuluh pertanian diantaranya memberikan pengetahuan tambahan berupa ilmu pertanian bagi petani ,penyesuaian program nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka mensukseskan program, serta memberikan kegiatan berupa pendidikan non formal yang dilakukan secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalah-masalah pertanian yang terus berkembang.
Untuk mendukung pengembangan kompetensi SDM Pertanian program Readsi bekerja sama dengan UPT pelatihan Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDM, Kementan yaitu BApeltan Jambi dalam pelaksanaan Pelatihan Pengolahan Kakao menjadi coklat Program Readsi.
Pelatihan dilakukan secara online melalui zoom meeting yang dilaksanakan mulai tanggal 22-24 Juli 2021. Dikhususkan bagi penyuluh dan fasilitator desa di wilayah Readsi khususnya di wilayah Sulawesi dimana Sulawesi merupakan wilayah pengembangan kakao terbesar di Indonesia. Pelatihan ini diikuti oleh penyuluh dan fasilitator desa sejumlah 30 orang yang berasal dari kabupaten kolaka, Poso, Kolaka Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Konawe, Parimo, dan Banggai.
Dibuka oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Dr Zahron Helmy mengatakan, Kakao merupakan produk unggulan Indonesia dan mempunyai nilai tambah dan manfaat bagi petani. “ Petani harus didorong dalam pengembangan dan pengolahan kakao, melalui teknolohi kita dapat bersaing baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu butuh keseriusan, fokus dari petani maupun pendamping seperti penyuluh dan fasilitator desa.” Papar Zahron.
“ Salah satunya dengan manajemen dan berkelompok agar posisi tawar petani tinggi dan menentukan harga, agar tindak lanjut dari pelatihan ini dapat membentuk kelompok menggunakan teknologi ini agar petani bekerja sama menghasilkan kakao yang bermutu tinggi.” Tambah Zahron.
Program READSI ini bertujuan memberikan pengetahuan baik teknis dan non teknis, serta motivasi para penyuluh dan fasilitator desa untuk memotivasi petani lainnya untuk melakukan pengolahan dalam mempertahankan mutu kakao untuk dapat bersaing dipasaran dan meningkatkan nilai tambahnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan “Kita harus pastikan ketersediaan pangan jangan sampai kendor. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung kegiatan pertanian. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah. Terutama di masa Pandemi yang kini sedang melanda negara kita,” tutur Mentan SYL.
Penulis: Wahyudi Narullova