Jakarta, Oerban.com – Komisi I DPR RI akan melakukan fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) Panglima TNI baru, pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun November mendatang.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengatakan proses fit and proper test akan dilakukan setelah DPR menerima Surat Presiden (Surpres) pergantian Panglima TNI.
“Presiden dan DPR masih punya cukup waktu untuk menentukan pilihan,” tutur Farhan, Senin (11/10).
Surpres penggantian Panglima TNI dikabarkan akan dikirim Presiden ke DPR di awal November. Farhan menilai, hal tersebut wajar dilakukan karena Panglima TNI Hadi Tjahjanto baru resmi memasuki masa pensiun pada tanggal 8 November.
“Komisi I DPR baru mulai sidang pada 1 November. Wajar saja Surpres disampaikan pada awal November,” tambah Legislator dari Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) itu.
Kepastian pengirimam Surpes pergantian Panglima TNI disampaikan Mensesneg Pratikno. Menurut Pratikno, Presiden Jokowi akan mengirimkan nama calon Panglima TNI ke DPR pada bulan depan.
Sejauh ini ada tiga calon untuk Panglima TNI, mereka adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
Terkait kandidat yang akan dipilih sebagai Panglima TNI, Farhan menilai terdapat kelebihan dari dua calon Panglima TNI yaitu, Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono.
“KSAL akan membantu Presiden mengembangkan konsep poros maritim dan membangun kekuatan TNI menguatkan pertahanan dari ancaman eksternal. Sedangkan KSAD, akan membantu Presiden menguatkan konsolidasi internal TNI. Itu untuk menghadapi ancaman disintegrasi dari dalam Indonesia,” ujarnya.
Jadi, lanjut Farhan, kedua kandidat itu memiliki kemampuan tersendiri yang dapat membantu Presiden selama diberi amanat sebagai Panglima TNI. Dengan demikian, siapa pun pilihan Presiden Jokowi sangat tepat, termasuk KSAU.
“Gak ada yang saya unggulkan karena ketiganya bagus,” pungkasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini