Jakarta, Oerban.com – Belakangan ini ramai peredaran soal masker medis palsu, yang terungkap berawal dari adanya donasi masker respirator N95 merek 3M kepada Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) dari masyarakat. Setelah diteliti, masker berstandar Amerika Serikat tersebut ternyata palsu.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, meminta Pemerintah agar melakukan penindakan tegas karena masker palsu tidak aman digunakan saat berhadapan dengan pasien COVID-19.
Netty menjelaskan, Masker adalah alat utama pelindung diri yang digunakan tenaga kesehatan. Maka jika yang digunakan adalah masker palsu, hal ini akan membahayakan nyawa tenaga medis saat berhadapan langsung dengan pasien COVID-19.
Penyataan yang disampaikan Ketua Tim COVID-19 Fraksi PKS ini dikonfirmasi kebenaranya oleh Satgas COVID-19.
Sementara itu, Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Mariya Mubarika, menyatakan bahwa peredaran masker medis palsu menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan banyak tenaga kesehatan di Indonesia terpapar COVID-19.
Netty mengatakan bawah penemuan masker medis palsu telah menambah panjang daftar masalah penanganan Covid-19 dan membuat nasib tenaga kesehatan kian dipertaruhkan.
“Kita sedang berperang melawan pandemi dan para Nakes yang berada di zona merah seharusnya mendapat perlindungan penuh dari pemerintah. Nyatanya, beragam persoalan membelit mereka, mulai dari soal insentif yang tertunda, jam kerja yang panjang hingga harus membeli sendiri alat pelindung diri seperti masker,” Ujarnya.
“Ditambah lagi sekarang dengan fakta beredarnya masker medis palsu di pasaran. Kita kok seperti maju berperang dengan modal nekat, ya? Dimana jaminan perlindungan negara terhadap nakes?,” lanjut Netty prihatin.
Netty mengingatkan pemerintah agar memprioritaskan penggunaan anggaran Covid-19 yang amat besar itu guna memastikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan. Selain itu, dirinya juga meminta pemerintah memastikan insentif dibayarkan sesuai waktunya dan memberi waktu istirahat yang cukup untuk tenaga medis.
Terakhir, Netty berpesan agar Pemerintah memastikan tidak ada pihak atau oknum yang menjadikan Covid-19 sebagai lahan bisnis guna mencari keuntungan pribadi atau kelompok, apalagi melalui cara–cara yang melawan hukum.
“Saya mengingatkan kepada pemerintah agar menjaga situasi kondusif dengan tidak membiarkan siapapun menjadikan bencana non-alam seperti COVID-19 sebagai lahan mengeruk keuntungan. Ini adalah bencana bagi kita semua, jangan ambil kesempatan dalam kesempitan. Apalagi seperti menjual masker palsu yang dapat membahayakan nyawa manusia,” tandasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini