Tanjabbar, Oerban.com – Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Anwar Sadat memamerkan sejumlah potensi ekonomi yang ada di daerahnya. Kepala Daerah yang akrab disapa UAS (Ustadz Anwar Sadat) itu mengatakan, Tanjabbar punya letak yang sangat strategis, berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka.
“Kabupaten kami terletak di Pantai Timur Sumatera yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka,” jelasnya dalam pidato menyambut kedatangan Ketua Rota Internasional Singapura, Dato’ Desmond Lim di Rumah Dinas Bupati Tanjabbar, pada Sabtu (29/10/2022) siang.
UAS memaparkan, Kabupaten Tanjabbar punya variasi komoditas perkebunan yang khas sesuai keadaan tanahnya. Di wilayah hulu, ucapnya, dengan morfologi tanah mineral terdapat perkebunan kelapa sawit, baik milik badan usaha maupun swadaya masyarakat seluas 69.696 hektar dan perkebunan karet rakyat seluas 7.877 hektar.
Sementara di wilayah hilir, UAS mengatakan terdapat komoditas pinang seluas 11.520 hektar, kopi seluas 2.973, dan kelapa seluas 55.381 hektar.
“Dengan produksi per tahun (data tahun 2021) untuk kelapa sawit sebesar 125.942 ton (setara CPO 50.842 ton), Karet 3.541 ton, kelapa 55.817 ton, pinang 8.610 ton, dan kopi sebanyak 1.160 ton. Dapat kami sampaikan bahwa keempat komoditi ini merupakan komoditi yang sangat potensial untuk terus dikembangkan lebih lanjut,” paparnya.
UAS menambahkan, Tanjabbar sangat aman dan kondusif serta ramah untuk berinvestasi. Hal itu dikarenakan kondisi penduduk yang sangat heterogen, berasal dari berbagai latar belakang suku dan agama.
Selain itu, lanjutnya, pada tahun 2021, rasio elektrifikasi di Kabupaten Tanjabbar telah mencapai angka 94,64 persen. Pada tahun tersebut, 50 persen dari seluruh infrastruktur jalan juga sudah terkoneksi dan dalam kondisi yang siap digunakan.
Untuk saat ini sendiri, UAS menjelaskan jika Tanjabbar sedang giat-giatnya melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, dengan mendorong peningkatan nilai tambah komoditi sektor-sektor primer.
“Hilirisasi komoditi sektor primer menjadi opsi yang paling mungkin, agar para penggiat sektor ini termasuk para petaninya ikut menikmati nilai tambah yang dihasilkan,” terangnya.
Namun untuk keperluan tersebut, UAS mengakui jika tidak semuanya bisa dicover melalui pendanaan APBD. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sangat menyambut baik kunjungan Dato’ Desmond Lim beserta rombongan.
“Kami mengundang Dato’ Lim dan korporasi Desmond untuk menanamkan modal dan berinvestasi di Kabupaten Tanjabbar. Tidak saja investasi untuk hilirisasi komoditi, tetapi juga pada sektor perkebunan dan sektor lain yang secara bisnis feasible untuk dikembangkan,” ungkapnya.
“Beberapa peluang investasi dapat kami sampaikan kepada Dato’ Desmond Lim dan rombongan, diantaranya membangun refinery untuk produk crude palm oil (CPO) kelapa sawit yang sangat melimpah di Jambi, pengolahan produk turunan kelapa (coconut) dan pinang yang komoditi unggulan dari Kabupaten Tanjabbar,” tambah UAS.
Adapun, Dato’ Desmond Lim dalam kunjungan ke Tanjabbar tersebut didampingi oleh Batam Tourism Promotion Board, Rachman Usman, Koordinator Pusat Studi Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah LPPM Universitas Jambi, Dr. Ridwansyah, serta Manager Agro Industri dan Lingkungan Universitas Jambi, YG Armando.
Penulis: Zuandanu Pramana P