email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Wednesday, December 4, 2024
- Advertisement -

TEKA-TEKI E-PEMIRA UNJA 2020

Populer

Jambi, Oerban.com – Sejak reformasi 1998 terdapat banyak sekali perubahan dari demokrasi di Indonesia, hal yang paling signifikan adalah dalam ranah pemilihan pemimpin baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah. yang mana sebelum reformasi rakyat hanya dapat memilih calon angggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Yang mana presiden, gubernur, bupati/walikota dipilih oleh DPR dan DPRD, akan tetapi setelah reformasi rakyat dapat secara langsung memilih presiden, gubernur dan bupati/wali kota. Bukan hanya itu dalam skop jauh lebih kecil pun pemilihan secara langsung juga diterapkan seperti dalam hal memilih presiden dan wakil presiden bahkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur mahasiswa atau bahkan di dalam lingkup yang jauh lebih kecil lagi.

Pemilhan presiden dan wakil presiden mahasiswa atau pemilihan gubernur dan wakil gubernur mahasiswa dalam lingkup Universitas Jambi (UNJA), yang ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa Universitas Jambi harus dilakukan secara online karena pandemi covid-19. Pada awalnya sempat menimbulkan kekecewaan karena pada tahun lalu pemira di Universitas Jambi tidak diadakan, dan PEMIRA dua tahun yang lalu juga diadakan tidak merata, tahun 2020 yang seharusnya dapat menjadi ajang untuk melepaskan hasrat mahasiswa unja untuk memilih pemimpin KBM secara langsung tidak dapat dilaksanakan sebagaimana biasanya melainkan dengan sistem online. Mengingat kondisi mahasiswa UNJA yang terpelajar tentunya menerima sistem yang ditawarkan akan tetapi permasalah setelah itu muncul, bukan karena pro konra sistem melainkan pro kontra dalam hal menjalankan sistem tersebut.

KPU yang sudah diberikan kewenangan yang luas dalam hal penyelenggaraan pemira mulai dari awal sampai dengan penetapa hasil pemira, harusnya dengan masif mengampanyekan dan memberikan edukasi kepada para pemilih. mengingat ini merupakan sistem baru maka sosialisasi mengenai pemilihan harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pemira, selain itu tanggal pelaksanaan pemira yang sering berubah ubah juga menambah kebingungan ditengah mahasiswa.

Baca juga  UNJA Raih Penghargaan Stand Terbaik di ASEAN Eduexpo 2023

Ditengah tingginya tensi politik kampus di Universitas Jambi, tentunya ada berbagai spekulasi-spekulasi yang membubui jalannya politik kampus tersebut. Dengan ketidakjelasan mekanisme pemilihan ditambah tidak adanya sosialisasi mekanisme pemilihan tersebut maka kemungkinan akan adanya mosi tidak percaya antara satu kelompok dengan kelompok lain ataupun kelompok pemilih dengan penyelenggara besar kemungkinan terjadi. Selanjutnya waktu penyelenggaraan yang lama, yakni selama 3 hari juga berpotensi memperparah kemungkinan yang ada. Pasti akan ada kekhawatiran-kekhawatiran yang timbul dari lamanya waktu pelaksaan pemilihan tersebut.

E-pemira atau pemira online memang merupakan suatu langkah yang sangat tepat dalam hal untuk menyelenggarakan pesta demokrasi kampus dimasa pandemi ini. Akantetapi sama halnya dengan penyelenggaraan pesta demokrasi pada umumnya, tentu para penyelenggara harus melakukan edukasi memilih terhadap pemilih dan juga melakukan sosialisasi mengenai mekanisme pemilihan agar tidak menimbulkan kebingungan terhadap pemilih. Selain itu dengan adanya sosialisasi secara masif oleh penyelenggara maka jangkaun informasi mengenai pemira akan meluas yang secara otomatis akan meningkatkan partisispasi pemilih.

Penulis: Hendra NL, Muhammad Padol, Ridho Malik
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru