email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Tekan Susut Pascapanen Kelompok Tani Sumber Maju Lakukan Aplikasi Teknologi Tepat Guna Seperti Ini

Populer

Bangko, Oerban.com – Teknologi pascapanen padi yang dimulai saat penentuan umur panen padi yang tepat, sistem dan cara panen dan alat panen, cara dan alat perontok yang digunakan, perawatan gabah hasil panen dan proses pengeringan gabah harus dilakukan dengan  tepat untuk menekan susut hasil dan mempertahankan mutu beras. Teknologi tersebut juga sebaiknya tidak bertentangan dengan masyarakatpengguna baik secara Teknis, Ekonomis maupun sosial budaya masyarakat setempat.

Menurut penelitian salah satu kelemahan dari varietas unggul adalah mudah rontok sehingga kehilangan hasil saat paen dan perontokan yang tinggi. Salah satu penerapan teknologi pascapanen untuk menghindari kehilangan hasil saat perontokan dengan menggunakan mesin power thresher. Hal ini lah yang dilakukan kelompok tani Sumber maju yang diketuai oleh Veri putra. Kelompok Tani yang berada di Desa Kapuk Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin melakukan penanganan pascapanen padi dengan menggunakan mesin power thresher.

Perontokan padi hasil panen dari luasan 5 hektar ini dilakukan diatas terpal (alas) yang berfungsi untuk menekan susut saat perontokan akibat padi yang tercecer.

Solmi, SP yang merupakan Penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) tabir Ulu juga turut mendampingi kegiatan perontokan ini. “beberapa penyebab kehilangan hasil saat perontokan seperti cara perontokan, penggunaan terpal, kecepatan perontok bahkan prilaku petani saat perontokan akan mempengaruhi kehilangan atau susut dan kualitas gabah. Untuk itu kami menerapkan teknologi perontokan dengan power thresher dan terus mendampingi petani,” kata Solmi.

Fokus Kementerian Pertanian yang dikatatakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memang meningkatkan penggunaan Alsintan oleh petani di Lapangan.  Apalagi Apalagi mekanisasi pertanian memang dipercaya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan produksi.

“Penggunaan alsintan bisa menekan angka losses (susut hasil) hingga di bawah 3 – 5 persen. Kalau kita mau tingkatkan produktivitas berbagai komoditas strategis kita, mulai dari padi, kedelai, hingga gula, maka mekanisasi pertanian harus menjadi bagian penting dari program kita,” terang Syahrul.

Senada dengan Mentan SYL Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan “Saat ini Kementerian Pertanian bertranformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0, ciri ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian. Oleh karena itu, pengoperasian alsintan dalam panen raya padi merupakan hal yang mutlak,” tegas Dedi.

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru