email : [email protected]

25.2 C
Jambi City
Monday, November 25, 2024
- Advertisement -

Terapkan Pascapanen Kopi, Petani Solok Selatan Optimis Munculkan Brand Baru

Populer

Solok, Oerban.com – Indonesia merupakan negara terbesar keempat yang memproduksi biji kopi setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Hal ini membuat produk kopi kita memiliki keunggulan dalam volume produksi dibandingkan negara lainnya. Selain penyumbang devisa kopi juga komoditi penting penyumbang pendapatan daerah. Kabupaten Solok Selatan merupakan penghasil kopi kedua terbesar di Sumatera Barat setelah Kabupaten Solok.

Salah satu faktor penentu mutu kopi adalah proses pascapanen. Oleh karena itu Balai Pelatihan Pertanian Jambi bekerja sama dalam sinergi dengan Dinas Pertanian Solok Selatan menyelenggarakan pelatihan pascapanen kopi. Pelatihan ini berlangsung 3 hari mulai tanggal 21 – 23 Januari 2021 dengan tetap menerapkan protokol covid dan 3M. Setelah pembukaan dan materi pelatihan di kelas, sebanyak 30 orang peserta yang didominasi oleh petani milenial tersebut melakukan praktek pascapanen kopi. Kegiatan praktek dilakukan di UKM Camintoran Jorong Bukit Malintang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Irwandi selaku fasilitator dan pelaku usaha pengolahan kopi yang sudah merintis sejak tahun 2013 menjelaskan secara rinci sambil mempraktekkan proses pengolahan kopi dimulai dari panen, sortasi, dan pengolahan basah dan Kering. Irwandi menyampaikan pengolahan basah dengan metode full wash dan semi wash sedangkan pengolahan kering dengan metode natural dan honey dimana karekteristik yang dihasilkan berbeda yang banyak diminati penikmat kopi.

“ Harapan ke depan kami kepada Bapeltan Jambi agar pelatihan ini berlanjut sehingga muncul brand – brand kopi baru produk kopi unggulan dan memperkenalkan kekhasan kopi dari Solok selatan,” ungkap Irwandi.

Aang Kurniawan selaku fasilitator juga menyampaikan proses pascapanen kopi sampai pengemasan proses pengemasan, “Pelatihan ini melibatkan lima kelompok tani yang diharapkan nanti dapat memotivasi para petani untuk melakukan pengolahan kopi dari cherry sampai green been dengan baik sehingga tetap mempertahankan mutu kopi.” Kata Aang.

Baca juga  Dukung Program Agro Edu Wisata, Bapeltan Jambi Integrasikan Tanaman Perkebunan Dengan Lebah Madu

Suparmin salah satu peserta dari Pelatihan pascapanen kopi yang berasal dari kelompok tani barokah mengucapkan terima kasih kepada Bapeltan Jambi dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan yang telah memfasilitasi petani sangir untuk mempelajari pascapanen sehingga mutu kopi Solok selatan dapat bersaing dengan kopi lainnya di Indonesia. “ Mudah-mudahan ke depan dapat muncul produk dan bran baru yang menjadi kopi ciri khas dari Solok Selatan.” Ungkap Suparmin.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengungkapkan, “ Pertanian sekarang itu tidak identik dengan kotor dan kumuh, justru menjadi sebuah bisnis yang mampu menghasilkan pendapatan besar. “

Menurut Dedi, perlu untuk menumbuhkan minat generasi milenial pada sektor pertanian secara cepat karena perkembangan teknologi yang berbasis 4.0. Terlebih semua diolah secara modern serta menggunakan digitalisasi.

Penulis: Yunisa TS

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru