Merangin, Oerban.com – Dewasa ini cabai dimasukkan dalam kelompok komoditas pangan utama, karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan perekonomian nasional. Produksi cabai tidak merata sepanjang tahun, di mana produksi berkurang di musim hujan yang menyebabkan harga tinggi dan produksi berlebihan di musim kering/kemarau mengakibatkan harga jatuh.
Pemerintah terus berupaya menekan laju inflasi, terutama akibat melambungnya harga cabai. Dalam rangka mengantisipasi keberlangsungan ketersediaan stok cabe secara kontinuitas, diberikan bantuan benih yang nantinya akan dikelola oleh kelompok tani. Pemberian bantuan tersebut merupakan salah satu cara yang dapat memberikan dampak dalam pengendalian inflasi dan permasalahan lainnya.
Bantuan/fasilitasi ini hanya bersifat sebagai stimulan, sehingga kelompok tani bisa mengembangkan agar stimulan ini bisa berkembang dan semakin bermanfaat untuk anggota kelompok tani dan bisa menjadi penyemangat dalam berbudidaya cabai, sehingga meningkatkan produksi cabainya.
Salah satu kelompok tani yang mendapatkan bantuan benih adalah kelompok tani Bina Remaja yang terletak di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin. Kelompok tani yang diketuai oleh M. Kurais ini menerima bantuan benih cabai rawit varietas Sigantung.
Tidak hanya sebagai komoditas utama, pemanfaatan lahan di pekarangan juga dapat sebagai salah satu solusi terbaik dalam mengeliminir inflasi di daerah. Untuk itu diperlukan perhatian dan keseriusan dalam berbudidaya cabai seperti pengendalian hama, penyakit dan gulma, pemupukan serta penanganan pascapanennya.
Agar produksi cabai mampu memenuhi kebutuhan sepanjang waktu, dua hal untuk mengatasinya yakni pengaturan pola tanam dan efisiensi biaya usaha tani. Maka dari itu diperlukan pengetahuan lebih kepada petani dalam mengatur jadwal tanamnya agar ketersediaan cabai dapat berlanjut sepanjang waktu. (Yaya Sunarya)