Terus Berinovasi P4s Purwo Farm Kembangkan Pepaya Calina Yang Disukai Pasa
Pepaya calina yang dipasaran lebih dikenal dengan pepaya California yang merupakan buah asli rekayasa genetik anak negeri ini di klaim sebagai pepaya dengan varietas terbaik di Dunia. Memiliki kenampakan fisik yang menarik dari hijau cerahnya warna kulit dan buah yang merah orange serta rasa yang manis sehingga banyak konsumen yang tertarik untuk menikmati pepaya ini.
Tanaman pepaya calina sudah mulai berbunga pada usia 3 bulan dan buahnya dapat dipanen di usia 7 hingga 9 bulan. Tanaman ini dapat terus menerus berbuah hingga usia 4 tahun. Dalam satu tahunnya, pepaya calina dapat dipanen hingga 4 kali.
Tingginya peluang usaha budidaya pepaya ini membuat petani Kota Pekan Baru, Purwo Hadi Subroto mengembangkan budidaya pepaya Calina jenis merah delima dan orange lady di P4S Purwo Farm. P4S merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok. Sebagai Ketua P4S yang mendapat tingkat Madya dari Kementan ini Purwo senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi dari apa yang telah dilakukannya di lapangan.
Budidaya pepaya calina dengan pada lahan seluas 1,5 ha ini telah panen perdana pada uji tanam kedua. Hasil panen dari pepaya unggul yang telah ditanamnya ini memiliki warna merah kuat dengan tingkat kemanisan 11 derajat brix.
“Pepaya Calina ini sangat disukai konsumen, bentuknya yang cantik dengan berat rata-rata 1,2 kg yang pas untuk sekali makan, untuk penjualan kami telah memasarkan di supermarket, lapak buah dan pasar tradisional ”. Ungkap Purwo.
“ Tingkat kemanisan diperkirakan akan naik sehingga 13 derajat brix jika ditambahkan dengan KCL,” tambahnya.
Kegiatan yang dilakukan p4s Purwo farm merupakan wujud nyata partisipasi aktif petani yang layak ditiru oleh petani lain untuk akselaersi dan penerapan teknologi baru. P4S diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian, yaitu dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa SDM pertanian yang handal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini