Bogor, Oerban.com – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan, konversi ini berdampak signifikan terhadap pengurangan emisi, dengan motor listrik yang hanya menghasilkan sekitar 40% emisi dibandingkan kendaraan bermesin BBM.
“Kementerian ESDM terus mengupayakan dua hal utama, yakni meningkatkan ketahanan energi dan menurunkan emisi. Keduanya harus dilakukan secara bersamaan, dan kegiatan hari ini merupakan kombinasi dari kedua tujuan tersebut,” ujar Dadan saat membuka Balap Sepeda Motor Listrik Konversi 2024 (EV Conversion Race 2024 ) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/9/2024).
Mengutip pernyataan resmi dari laman Kementerian ESDM, Dadan menjelaskan bahwa motor listrik jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan motor berbahan bakar minyak.
“Misalnya, satu liter BBM mampu menempuh jarak sekitar 35 km dan menghasilkan emisi 2,5 kg CO2. Sedangkan, satu kWh listrik yang digunakan oleh motor listrik untuk jarak yang sama hanya menghasilkan emisi sebesar 40% dari BBM, atau sekitar 1,9 kg lebih sedikit,” jelasnya.
Saat ini, terdapat potensi besar dengan sekitar 1,4 juta kendaraan roda dua di Indonesia yang dapat dikonversi.
“Konversi motor listrik secara bertahap tidak hanya membantu mengurangi konsumsi BBM, yang sebagian masih kita impor, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri,” ungkap Dadan.
Kementerian ESDM bersama Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), lanjutnya, telah mengembangkan komponen industri lokal. Di saat yang sama, Kementerian ESDM juga mendorong pertumbuhan bengkel-bengkel konversi.(*)
Editor: Ainun Afifah