Muaro Jambi, Oerban.com – Pemeliharaan ternak yang selama ini identik dengan pekerjaan sampingan, membuat peternak belum menerapkan sistem pemeliharaan ternak yang dianjurkan. Maka dari itu Kementan melalui UPT Bapeltan Jambi melaksanakan Pelatihan teknis bidang peternakan bagi peternak yang berada di Provinsi Jambi, Riau dan Sumatera Barat. Pelatihan ini dilaksanakan tanggal 17-19 Januari 2023.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peternak dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan bidang peternakan sehingga dapat diterapkan dan ditularkan pada kelompok taninya. Selama 3 hari peserta memperoleh berbagai materi terkait pemberian pakan, mengolah limbah, mengendalikan penyakit, menerapkan sistem integrasi sapi kelapa sawit serta kunjungan lapang untuk meningkatkan kompetensi SDM.
Pada berbagai kesempatan, Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr menyampaikan bahwa melalui BPPSDMP, kompetensi dan kapasitas SDM Pertanian bagi masyarakat khususnya petani dan peternak harus terus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan oleh fasilitator yang berkompeten.
Hal ini tentunya selaras dengan apa yang di sampaikan oleh Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H., Untuk mewujudkan seluruh tujuan pembangunan pertanian Indonesia, peningkatan kualitas SDM Pertanian Masyarakat menjadi salah satu fokus Kementan.
“Melalui Peningkatan SDM Pertanian tentu akan mendukung terwujudnya pertanian yang maju, madiri dan modern,” ujarnya.
Widyaiswara Bapeltan Jambi Masnun, S.Pt., M.Si selaku pendamping peserta pelatihan teknis bidang peternakan menyatakan bahwa melalui pelatihan ini, peserta dapat menambah wawasan dalam pemeliharaan baik dari pakan, sanitasi dan limbah, manajemen pemeliharaan. Selain itu peserta dapat mengembangkan usaha ternak dengan baik sesuai dengan sistem pemeliharaan ternak yang dianjurkan
Bais Kurniawan salah satu peserta dari Kabupaten Bungo menyatakan kesan dan harapannya, “Luar biasa, peternak senang dalam kunjungan ini karena bisa menambah ilmu khususnya dalam bidang peternakan. Selain itu kita diajak untuk kunjungan lapang sehingga bisa tahu peternakan skala besar karena biasanya memelihara skala kecil. Harapannya kita dapat mengadopsi ilmu yg didapat dan diterapkan dirumah serta pada anggota kelompok tani”
Penulis: Wahyudi Narullova