Kota Jambi, Oerban.com – Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi mendukung kegiatan kajiwidya yang dilakukan oleh widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi. Kali ini memecahkan masalah bagaimana meningkatkan kualitas cita rasa durian menjadi manis dari hasil produksi sebelumnya, yang biasa disebut dengan kualitas organoleptik.
“Kita meminta semua widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi untuk meningkatkan kompetensinya dalam bidangnya. Salah satunya ada widyaiswara kita yang akan mengkaji tanaman durian di lahan praktek Bapeltan Jambi. Sekarang masalah utama durian di Balai ini adalah kualitas rasa yang kurang manis sehingga perlu dikaji,” ujar Sugeng Mulyono.
Kajiwidya merupakan salah satu jenis penelitian dengan scope tidak begitu luas yang dilakukan oleh seorang widyaiswara.
“Dalam kajiwidya ini, dilakukan percobaan pemupukan dengan aplikasi pupuk NPK dengan beragam rasio, dengan tujuan tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, menentukan jenis dan dosis pupuk yang tepat, namun juga meningkatkan cita rasa dari durian ini yang informasi terakhir kita terima, rasanya cenderung hambar. Kita aplikasikan pupuk dengan cara dibenamkan ke dalam tanah karena di Jambi sendiri sudah masuk musim kemarau sedangkan jadwal pemupukan sudah datang sehingga harapannya pupuk masih bisa diambil tanaman dengan pemberian melalui lubang tanam,” jelas Lilian Safitri, Widyaiswara Bapeltan Jambi yang turut serta dalam melakukan kajiwidya ini.
Melalui percobaan ini, pemupukan akan dilakukan sebanyak 4 kali dalam satu tahun dengan menekan biaya sarana produksi, sehingga hasil akhirnya tidak hanya meningkatkan kualitas rasa namun juga membantu petani dan pelaku usaha tani dalam memutuskan langkah-langkah yang diambil dalam budidaya durian.
Melalui arahannya, Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan perlunya pemupukan seimbang untuk jenis tanaman apapun termasuk buah-buahan agar mendapatkan kualitas hasil yang optimal sehingga dapat membantu dalam mendukung program ketahanan pangan.(*)
Editor: Ainun Afifah
