Muaro Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian saat ini menggencarkan Program Upaya Khusus (Upsus) Antisipasi Darurat Pangan Nasional yang terdiri dari pompanisasi, Optimasi Lahan (Oplah) dan Tumpang Sisip (tusip) padi gogo tanaman perkebunan.
Kementerian Pertanian saat ini telah merancang program Penambahan Areal Pertanaman (PAT) di antaranya dengan Program Tumpang Sisip (Tusip) Pagi Gogo-Perkebunan. Progam ini merupakan strategi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, setelah sebelumnya sukses dengan Program Upaya Khusus Pajale di lahan sawah irigasi, maka kini areal lain di luar sawah irigasi seperti areal perkebunan diharapkan dapat dioptimalkan dengan penanaman padi gogo. Diharapkan dengan penambahan padi gogo di lahan perkebunan dapat diperoleh kenaikan produksi beras guna memenuhi pangan masyarakat.
“Pengembangan lahan rawa merupakan komitmen untuk mempercepat kebutuhan masa tanam dalam waktu dekat ini,” ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, saat ini kondisi pangan dunia sedang tidak baik-baik saja, terutama dengan bahan pangan pokok.
“Tanda-tanda kekurangan sudah tampak, sejak awal tahun lalu sampai bulan Maret tahun ini, karena kemarau yang berkepanjangan,” katanya.
“Setiap bulan diperlukan beras sebanyak 2,6 juta ton, setara dengan 5,2 juta ton gabah trenggiling, setara dengan 1 juta hektare luas panen, dan juga setara dengan 1,1 juta hektare luas tanam.”
UPT Kementan di Provinsi Jambi, Bapeltan Jambi dan BSIP Jambi ikut mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Tumpang Sisip (Tusip) tanaman perkebunan (kelapa sawit) yang terletak di Desa Sungai Gelam yang kaya dengan gambut dengan melakukan penanaman padi gogo.
Kepala BSIP Jambi, Salwati mengatakan bahwa mereka mendorong para petani untuk melakukan percepatan tanam dan memberikan manfaat kepada petani dengan Tusip padi gogo baik monokultur maupun di lahan sawit lainnya. Semoga tanaman padi dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal. Bapeltan Jambi dan BSIP Jambi akan terus bersinergi dalam mengantisipasi darurat pangan ini.
Penanaman padi gogo ini dilakukan di sela-sela kelapa sawit di lahan gambut seluas 2 ha yang telah di-replanting dengan varietas kuku balam. Adapun teknis penanaman menggunakan sistim tugal dengan jarak 20 x25 cm dilahan gambut.
Penulis: Ferdinal