Ankara, Oerban.com – Raja drone Turki Baykar menandatangani kontrak senilai $370 juta (TL 6,95 miliar) untuk mengekspor kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) Bayraktar TB2 ke Kuwait, kata perusahaan itu pada Rabu.
Baykar membuat pernyataan terkait melalui akun Twitter perusahaan. Kontrak tersebut menandai perjanjian ekspor pertama yang ditandatangani untuk Bayraktar TB2 pada tahun 2023.
Jumlah kesepakatan ekspor yang ditandatangani untuk drone tempur khusus ini telah mencapai 28.
Negosiasi antara Baykar dan Kementerian Pertahanan Kuwait dimulai pada 2019.
Negara tersebut memilih UCAV yang dikembangkan di dalam negeri Turki, yang telah teruji pertempuran, yang terkenal setelah digunakan dalam beberapa konflik dari Suriah hingga Ukraina, atas produk kompetitif dari beberapa perusahaan dari AS, Eropa, dan China.
UCAV Bayraktar TB2 sebelumnya sukses besar dalam penerbangan demonya di Kuwait pada Juli 2019. Ia membuka jalan baru dalam sejarah penerbangan Turki saat itu dengan terbang terus menerus selama 27 jam tiga menit dalam kondisi geografis dan iklim yang sulit seperti suhu tinggi dan badai pasir.
Sejak awal penelitian dan pengembangan (R&D) terkait kendaraan udara tak berawak (UAV) pada tahun 2003, Baykar telah memperoleh 75 persen dari seluruh pendapatannya dari ekspor.
Menurut data Majelis Eksportir Turki (TIM) pada 2021, Turki menjadi pemimpin ekspor industri pertahanan dan kedirgantaraan.
Baykar, yang tingkat ekspornya 99,3 persen dalam kontrak yang ditandatangani pada 2022, melakukan ekspor senilai $1,18 miliar tahun lalu. Perusahaan yang merupakan pengekspor terbesar industri pertahanan dan kedirgantaraan ini memiliki omzet sebesar $1,4 miliar pada tahun 2022.
Sumber: Daily Sabah