Muaro Bungo, Oerban.com – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian, Bapeltan Jambi beserta rombongan Gubernur Jambi melakukan kunjungan ke Kabupaten Bungo. Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri kegiatan tanam perdana pembangunan kebun masyarakat melalui Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Acara yang dipusatkan di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo ini dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Bapeltan Jambi, Elly Sarnis dan beberapa instansi terkait seperti Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Sekretaris Daerah Kabupaten Bungo serta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo.
Selain melaksanakan tanam perdana, rombongan Gubernur dan UPT Kementan kali ini sekaligus memberikan bantuan dalam suatu program “Dumisake” kepada masyarakat Desa Rantau Pandan. Sedangkan untuk kegiatan membuka lahan dan kebun tanpa membakar di antaranya kurang lebih 10 hektar akan ditanami tanaman kelapa sawit, di mana lahan sebelumnya berupa lahan tanaman karet yang sudah tidak produktif ataupun sudah tua dan juga lahan-lahan belukar.
Dalam arahannya, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris mengatakan bahwa Provinsi Jambi khususnya yang mempunyai lahan-lahan belukar ataupun perkebunan karet yang sudah tua dan kelapa sawit yg sudah waktunya di replanting, apabila tidak mempunyai biaya dapat menghubungi Dinas Perkebunan Provinsi Jambi agar mendapat bantuan, berupa bibit sawit, alat dodos elektrik, serta sarana penunjang lainnya untuk tanaman perkebunan. Beliau juga berharap agar masyarakat Jambi peka terhadap bahaya asap yang di akibatkan dari pembakaran lahan.
Sektor perkebunan sudah menjadi ‘urat nadi’ perekonomian masyarakat sejak zaman nenek moyang, sampai saat ini. Hamparan perkebunan seperti pekebunan karet, kopi, casiavera, kelapa sawit dan tembakau merupakan komoditi perkebunan lama yang mudah ditemui di seluruh pelosok Provinsi Jambi.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menyiapkan program untuk masyarakat yang hendak membuka lahan tanpa harus membakar dan menyediakan bibit tanaman sesuai dengan permintaan masyarakat, guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini.(*)
Penulis: Ferdinal