Muaro Jambi, Oerban.com – Perkebunan pinang hampir seluruhnya dikelola oleh rakyat. Produk turunan pinang berpotensi dikembangkan di dalam negeri, dengan tujuan meningkatkan investasi, nilai tambah dan serapan tenaga kerja, antara lain berupa produk kosmetik/kecantikan, olahan, pangan dan farmasi. Untuk pengembangan pinang di Provinsi Jambi, Kementerian Pertanian telah memfasilitasi kegiatan yang menunjang peningkatan ekspor, antara lain bantuan perluasan 300 ribu pohon benih pinang dan sarana produksi, serta 8 paket prasarana pasca panen. Selain itu, pengembangan SDM pertanian juga perlu dilakukan untuk peningkatan produktivitas pinang
Hal ini terlihat dari kegiatan pembukaan Pelatihan Tematik Tanaman Perkebunan dengan tema mendukung ekspor komoditas pinang bagi non aparatur yang dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Kementerian Pertanian, Bapeltan Jambi. Kegiatan yang diiringi dengan pembukaan pelatihan teknis bidang peternakan sapi bagi non aparatur ini diikuti oleh 30 orang petani pinang yang berasal dari 11 Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.
Ikut hadir dalam kegiatan pembukaan di AOR Bapeltan Jambi diantaranya Kasubbag Tata Usaha, Sub Koordinator Program dan Evaluasi, Sub Koordinator Penyelenggara Pelatihan serta Kepala Bapeltan Jambi yang hadir secara virtual. Dalam arahan sekaligus membuka acara secara resmi Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy mengatakan bahwa komoditas pinang di Provinsi Jambi menjadi ekspor nomor satu berdasarkan kuantitas. “Karena lahan di Jambi sangat luas. Saat ini kualitas sangat diperlukan dalam komoditas ekspor. Diharapkan dengan pelatihan ini mampu memotivasi petani pinang dalam meningkatkan ekspor pinang,” ujar Kepala Balai.
Narasumber yang didatangkan dalam pelatihan ini juga sangat berkompeten di bidangnya seperti dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, CV. Sumber Rezeki serta PT. Indo Kara sebagai salah satu perusaahan eskportir pinang.
Ahmad Sopahwan, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Kabupaten Muaro Bungo mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena beliau sudah lama membudidayakan tanaman tersebut tetapi baru sekarang mendapatkan ilmu teknisnya. Beliau juga berjanji akan membagikan ilmunya nanti kepada rekan – rekan yang memiliki usaha yang sama.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang ikut mendampingi Presiden melepas ekspor pinang biji di Provinsi Jambi beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden, ekspor pinang menjadi suatu peluang usaha yang menjanjikan karena permintaannya dari berbagai negara sangat tinggi.
“Pinang sekarang menjadi komoditi yang berskala ekonomi, karena itu, sesuai arahan presiden, pemerintah terus mendorong agar berbagai provinsi yang memiliki potensi besar termasuk Jambi ini dapat kita perkuat agar ekspornya dapat berjalan lebih baik,” katanya.
Seperti diketahui bersama bahwa produktivitas pinang biji rata-rata sebesar 651 kg/hektar, dan untuk varietas Betara di Jambi dapat mencapai 7,81 ton kernel kering/ha/tahun dengan umur produktif mencapai 25 tahun.
Penulis : Ferdinal