Limapuluh, Oerban.com – Komoditi hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang mampu memberikan sumber devisa bagi negara untuk kemakmuran masyarakatnya secara menyeluruh. hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu meningkatkan sumber pendapatan bagi petani dan penggerak perekonomian pertanian secara nasional.
Dengan beragamnya jenis buah unggul khas indonesia, maka diperlukan pemilihan prioritas pengembangan didasarkan pada berbagai aspek dan pertimbangan yang baik. adapun pertimbangan tersebut antara lain adalah: 1). mempunyai nilai gizi yang tinggi, 2). dapat meningkatkan pendapatan petani, 3). mempunyai prospek pasar yang baik, 4). dapat menyerap tenaga kerja dan 5). dapat menambah devisa negara.
Buah semangka memiliki kulit yang lunak, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua.tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning. tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah. kandungan gizi semangka, atau nilai gizi buah semangka, vitamin a equiv. 28 mg (3%), vitamin b6 0,045 mg (3%), vitamin c 8,1 mg (14%), 7 mg kalsium (1%), magnesium 10 mg (3%), fosfor 11 mg (2%).
Bisnis pertanian buah memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati. begitupun dengan bisnis budidaya semangka yang menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan. untuk memulai bisnis budidaya semangka ini tidak sulit. bisa di mulai dengan mudah dengan modal yang kecil dan dapat memulai bisnis budidaya semangka di lahan ukuran kecil.
Pandemi Covid-19 tak sepenuhnya membawa duka dan keterpurukan pada ekonomi nasional serta dunia. Sejak diumumkan pertamakali adanya kasus infeksi Covid-19 awal Maret 2020, Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo tetap optimis bahwa komoditas pertanian Indonesia bisa tetap stabil. Bahkan sejak diumumkan pertamakali adanya kasus infeksi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu, komoditas hortikultura khususnya permintaan sayur dan buah segar mengalami peningkatan. Bahkan saat ini menjadi peluang besar bagi petani untuk memasarkan buah-buahan lokal menggantikan buah impor. Sejak diumumkan pertama kali adanya kasus infeksi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu, komoditas hortikultura khususnya permintaan sayur dan buah segar mengalami peningkatan menurut SYL.
Ini yan dibaca peluangnya oleh kelompok tani Titi Aren Desa Tanjung Muda, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara menanam semangka seluas 3 ha, dengan varietas Baginda.
Miarman yang juga salah sorang petani dari kelompok Tani Titi Aren menjelaskan kegiatan penanaman semangka ini untuk Menyiasati setelah pasca panen padi, beberapa petani yang tergabung dalam kelompok tani titi Aren Desa tanjung muda kecamatan air putih Menanam Semangka di lahan persawahan. setelah melalui proses pengolahan tanah pada awal februari yang lalu mulai penanama semangka di areal persawahan padi, adapun umur semangka ini berkisar antara 60 sampai 65 hari, Ungkap Miarman.
Firman ashari selaku penyuluh setempat menjelaskan “ bahwa kegiatan musiman ini selalu di lakukan petani yang ada disini , terkhusus diareal kelompok Tani Titi aren, yang mana para petani ini mencoba untuk menstabilkan keseimbangan ekonomi patani itu sendiri dengan memanfaatkan lahan pertanian mereka dengan menanam semangka , jarak 5 sampai dengan 7 hari pasca panen padi petani ini terus mengolah tanah untuk ditanami semangka , mengingat akan proses tanam padi berikutnya, makanya terus dilakukan tanaman semangka , agar bisa juga mengejar tanaman padi musim berikutnya”, imbuh Firman.
Pada awal Bulan April ini para petani sudah panen semangka , adapun pendapatan per rante antara 500 s/d 800 Kg dengan bobot perbuah antara 4 s/d 6 Kg , dengan cara seperti ini para petani sangat bersyukur , selain bisa menambah pendapatan juga bisa meremajakan kembali lahan pertanian mereka, ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan. “Dari pangan yang sehat dan bergizi maka, akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat,” tutur Dedi.
Sinergi antara petani dan pihak-pihak terkait untuk menjamin mata rantai bisnis di sektor pertanian salah satunya komoditas hortikultura terus dijalin oleh Kementan. Secara tidak langsung pandemi virus ini membuat masyarakat menjadi lebih memilih buah-buhan lokal daripada impor.
Penulis : Puji Lestari