Jakarta, Oerban.com – Upaya testing dan tracing serta pemahaman masyarakat terhadap risiko bertambahnya kasus positif Covid-19 harus terus ditingkatkan, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
“Para pelaksana kegiatan di area publik dan masyarakat wajib memahami betul apa yang harus dilakukan dalam menyikapi kasus positif Covid-19 yang berpotensi muncul di wilayahnya akibat meningkatnya mobilitas warga saat ini,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/9).
Peningkatan mobilitas masyarakat, menurut Lestari yang biasa disapa Rerie, harus dijawab dengan ketaatan masyarakat dan para pemangku kepentingan terhadap setiap persyaratan yang ditetapkan dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan di area publik.
Kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat PAUD dan sekolah dasar misalnya, menurut Rerie, terlalu berisiko terhadap peserta didik, yang sebagian besar belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu menilai untuk mengendalikan risiko yang berpotensi muncul pada pelaksanaan PTM, para penyelenggara pendidikan harus melakukan persiapan sebaik-baiknya.
Menurut Rerie, kepatuhan para penyelenggara terhadap sejumlah persyaratan yang telah ditentukan untuk kegiatan tersebut, merupakan langkah awal yang wajib dilaksanakan.
Selain itu, jelas Legislator NasDem tersebut, pengawasan yang konsisten terhadap pelaksanaan kegiatan menjadi sebuah keharusan sebagai dasar untuk mengevaluasi kegiatan tersebut.
Semakin tinggi tingkat mobilitas masyarakat, menurut Rerie, membutuhkan pengawasan terhadap pelaksanaan sejumlah persyaratan yang lebih ketat.
Di sisi masyarakat, kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, juga harus semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, dalam keseharian.
“Para pemangku kepentingan harus terus meningkatkan pelaksanaan testing dan tracing, agar mampu memberi gambaran penyebaran virus untuk kemudian dapat mengendalikan penyebaran virus korona lebih baik lagi,” tegas Rerie.
Pelaksanaan manajemen risiko untuk mengantisipasi dampak peningkatan mobilitas masyarakat di masa pandemi ini, tambahnya, memerlukan dukungan semua elemen bangsa untuk dapat melangkah bersama mencegah dan mengatasi dampak dari berbagai aktivitas tersebut.
“Karena setiap peningkatan mobilitas masyarakat, selalu saja menghadirkan tantangan baru dalam upaya pengendalian Covid-19 di Tanah Air,” tutupnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini