Binjai, Oerban.com – Hidroponik Binjai namanya, usaha yang baru berdiri 2 tahun ini mulai dikenal khalayak ramai. Usaha yang didirikan pada 10 Januari 2020 oleh Khairiansyah dan Mardi Wardiansyah dengan modal seadanya mampu berkembang pesat dan merambah kebutuhan sayur tidak hanya di pasar namun juga café dan swalayan.
Awalnya hidroponik ini hanya hobi saja, ujar Khairiansyah memulai kisahnya. Saya memanfaatkan lahan sempit pekarangan rumah berukuran 9 m x 4 m untuk bertanam menggunakan botol bekas air mineral dan kotak styrofoam bekas kemasan anggur. Alhamdulillah hobi ini dapat memenuhi kebutuhan sayur rumah tangga, tuturnya.
Melihat peluang kedepan, pertengahan tahun 2019 saya memberanikan diri membuat usaha Khairi Hidroponik. Saya membuat instalasi dengan menggunakan talang air yang dimodifikasi dengan jumlah lubang tanam sebanyak 640. Sayuran yang dihasilkan cukup lumayan dan permintaan semakin meningkat sehingga terbersit di pikiran saya untuk memperluas kebun sayur ini.
Tak disangka junior saya sewaktu kuliah dahulu datang berkunjung kerumah dan tertarik dengan usaha ini. Namanya Mardi Wardiansyah, ia mengajak bergabung membuat kebun hidroponik dengan sistem bagi hasil. Gayung bersambut, itulah cikal bakal berdirinya usaha Hidroponik Binjai.
Hidroponik Binjai dibangun diatas tanah seluas 13 m x 15 m dengan tiang-tiang bambu dan atap plastik UV dengan jumlah lubang tanam 2.700, 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan usaha saya pertama kali, ujar Khairiansyah. Saya bertanggung jawab dalam produksi dan Mardi dalam pemasaran.
Mardi mempromosikan usaha kami melalui media sosial Instagram, Facebook dan Google Bisnis dengan nama akun Hidroponik Binjai. Cara ini sangat efektif, khalayak ramai mulai mengenal kami dan penjualan sayur kami meningkat.
Tak berhenti disitu, usaha kami merambah dengan menjual perlengkapan hidroponik dan jasa pembuatan instalasi tanam hidroponik. 7 bulan berjalan, kami pun mulai bisa merenovasi dan menambah bangunan instalasi. Tiang-tiang bambu kami ganti secara bertahap dengan bangunan baja ringan agar lebih kokoh dan tahan lama.
Luas kebun instalasi juga kami tambah menjadi 2.580 lubang tanam sehingga total menjadi 5.280. Dengan jumlah ini kebun hidroponik kami dapat memproduksi sayur sekitar 350kg – 400kg per bulannya.
Pelebaran sayap usaha kami perluas ke bidang pelatihan, field trip dan juga agrowisata. Pengguna jasa bervariasi, dari tingkat TK sampai perguruan tinggi bahkan ada juga dari instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat umum yang tertarik menggunakan jasa kami, tutur Khairiansyah bersemangat.
Tak muluk-muluk, Khairiansyah dan Mardi ingin generasi muda banyak menjadi pengusaha di bidang pertanian. Kami yakin generasi muda atau petani milenial dapat membuat produk kreatif dan inovatif yang dapat menjadi andalan.
Seperti yang pernah ditegaskan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa petani saat ini jangan dipandang sebelah mata. Petani merupakan profesi yang menjanjikan yang memperoleh pendapatan besar.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pun mengatakan bahwa jika ingin kaya maka jadilah petani yang berjiwa wirausahawan, profesional dan penuh semangat. Karena kata kunci untuk keberhasilan pembangunan di sektor pertanian ini ada di genggaman petani milenial.
Penulis : Dyah Nastiti Anindita