Muaro Jambi, Oerban.com – Blas, judulnya seperti ngajak kamu untuk jadi mahasiswa biasa aja ya, bukannya di masa orientasi dan masuk kuliah ada banyak senior-senior yang ngajakin organisasi, hmm ya, nggak gitu sih. Ini pengalaman pribadi sebagai mahasiswa akhir yang makin kesini liat organisasi mahasiswa makin ga jelas dan buat adik-adik mahasiswa baru kudu harus hati-hati, nanti bukannya malah kapasitas bertambah, eh, yang ada malah jadi objek doang.
Bukan rahasia lagi kalau masa mahasiswa adalah masa keemasan, tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa, beruntunglah kamu jika menjadi salah satunya. Asyiknya, di kampus kamu juga akan dipertemukan dengan orang dengan latar belakang yang berbeda, keilmuan yang berbeda serta ideologi yang macam-macam. Salah satu perlu diperhatikan adalah ketika memutuskan untuk mengikuti organisasi di kampus.
Bukan apa-apa, banyak yang akan menjanjikan kamu jika ikut organisasi A, ditawari jabatan atau posisi, bahkan iming-iming jaringan dan senior yang hebat, welahdalah. Ini justru akan mengaburkan visi organisasi itu sendiri, kamu bukannya dididik untuk menjadi manusia malah ngikutin gayanya politisi di Indonesia. Heu. Langsung aja, tiga hal ini yang harus kamu perhatikan :
Endorse dosen
Hei, siapa bilang dosen itu manusia maha benar? Tidak ikut ‘proyek’ tertentu dan bebas dari afiliasi politik dan pemikiran tertentu. Ha ha ha, kamu salah sih. Dalam sebuah video acara mahasiswa baru, seorang dosen yang juga merupakan pimpinan fakultas menyebut dirinya bagian dari salah satu organisasi ekstra kampus. Ih, ini sih trik halus secara tidak langsung untuk mengajak mahasiswa gabung.
Bagi mahasiswa baru, si bapack ini sah sah aja diikuti organisasinya, secara, dia punya relasi kuasa, bos. Kalo udah gini, si dosen yang juga merupakan senior anggota-anggota organ ekstra ini pasti bakal senang banyak yang gabung. Bapack memang pintar dan berani, udah jadi dosen aja ga ada profesionalnya, biar apa sih pak?.
Rayuan maut senior
Sebuah organisasi itu memanglah harus menjalankan rekrutmen dan menambah anggota untuk menjadi penerus yang menjamin organisasinya terus hidup, tapi caranya juga harus dilihat. Masa sih, ada senior abang-abang yang ajak ikut organisasi sambil di modusin, di jemput di kos, di ajak ke cafe, gimana konsepnya itu. Organisasi yang harusnya menimbulkan sikap kritis bagi anggotanya, masa harus tercemar sama senior sih.
Jangan mudah percaya kalo kamu dijanjikan akan mendapatkan benefit posisi kalo ikut organisasi tertentu, ini kamu berproses di organisasi atau diajarin jadi koruptor sih, eh. Untuk tau organisasinya, liat visi, misi, ad-art, atau kecenderungan anggotanya secara keseluruhan, jangan percaya sama janji manis perseorangan, gak mau di ghosting, kan.
Menjelekkan organisasi lain
Mau dibuktikan pakai apapun, yang namanya menebar kebencian itu ga baik, apalagi berharap orang gabung organisasinya dengan maksud percaya dengan yang dia katakan. Semua organisasi itu baik, punya tujuan sendiri-sendiri, tapi ya kalo menjelek-jelekkan yang lain, dimana itu letak kebijaksanaannya.
Belum lagi, kalau masuk ke organisasi lain yang berseberangan sama dia. Terus kita sudah dianggap berbeda, asing, ngeri. Setiap kita kan bebas memilih organisasi apa aja dan merdeka dalam memilih. Kompleks banget organisasi mahasiswa mah, jangan mau didikte, dik.
Cari organisasi yang sesuai itu, butuh waktu. Bisa aja kamu berhenti di tengah ketika berpikir kalau value kamu ga sesuai sama organisasinya, santai aja my lop. Nikmati prosesnya, jadi bertambah dan positif setiap hari, Indonesia sudah riweuh jangan ditambah dengan perspektif senior ga jelas lagi, capek.
Penulis: Siti Aisyah