email : [email protected]

25.1 C
Jambi City
Kamis, Maret 28, 2024
- Advertisement -

Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian ajang Upgrade Kompetensi penyuluh di Era Digitalisasi

Populer

Medan, Oerban.com – Peningkatan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia di tahun 2021 dimanfaatkan oleh Kementerian Pertanian dalam peningkatan SDM Pertanian. Momentum ini dialokasikan untuk upgrade kompetensi melalui Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian Level Fasilitator bagi THL-TBPP Angkatan XIII dan Angkatan XIV Skema Supervisor  yang dilaksanakan tanggal 13-15 September 2021 di LPP Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) Medan Sumatera Utara. Melalui sertifikasi profesi, mereka diberi peluang menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi. Untuk itu, momentum terbaik ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Penyuluh pertanian THL-TBPP sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan SDM pertanian. Untuk mendukung fungsi dan peran tersebut, perlu peningkatan kompetensi penyuluh pertanian agar menjadi penyuluh pertanian yang profesional.

Sertifikasi level fasilitator dan supervisor ini di ikuti oleh71 orang yang terdiri dari  36 orang thl-TBPP level supervisor dan 35 level Fasilitator. Tujuan yang akan dicapai dalam Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Level  Fasilitator bagi THL-TBPP Angkatan XIII dan angkatan XIV adalah untuk melaksanakan fasilitasi sertifikasi kompetensi SDM Sektor Pertanian (THL TBPP dan/ Tenaga Bantu Lainnya Sektor Pertanian) yang sedang bekerja sebagai penyuluh pendamping program pembangunan pertanian serta meningkatkan Kompetensi THL-TB yang menjadi PPPK sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

Kegiatan Sertifikasi ini dibuka Oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Zahron Helmy, dan dihadiri oleh sejumlah asesor kompetensi, perwakilan dari LSP, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Subkelompok terkait, dan tim TUK sendiri.

“Diera digitalisasi diharapkan para penyuluh mampu menguasai teknologi sehingga dalam mendampingi petani/kelompok taninya mampu meningkatkan produksi, sehingga kesejahteraan petani bisa terwujud,” ungkap Zahron

“Ada 3 point penting tugas penyuluh, Penyuluh harus mampu memunculkan Petani Milenial di wilayah binaannya. Mampu membangun P4S untuk meningkatkan SDM melalui pelatihan diwilayahnya. Bagaimana membangun perekonomian rakyat melalui Korporasi,” tambahnya

Juga ditambahkan bahwa penyuluh harus terus mendampingi kelembagaan tani sehingga dapat  menjadi tempat bisnis baik di wilayahnya dan sekitarnya. Dan mampu memanfaatkan teknologi informasi mulai hulu sampai hilir meningkatkan produksi mampu meningkatkan export sehingga petani sejahtera.

Asesor yang bertugas melakukan Asesmen ini adalah Tri Murni Handajani dari Praktisi Penyuluh Pertanian Lampung Timur, Tati Purnamawati berasal dari dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lampung Timur, Priyono Ananto dari Praktisi Kabupaten PP Rejanglebong, Bengkulu yang menguji peserta level Fasilitator. Untuk Level Supervisor diuji oleh asesor Zahron Helmy dari Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Joni Jafri praktisi penyuluh Pertanian, dan Nurlisma dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

Salah satu Asesor Joni Jafri mengatakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan selama 3 hari karena ini sudah menjadi tugas para peserta selama menjadi penyuluh pertanian. Dalam proses ini diharapkan peserta  mampu membuktikan dokumen yang telah dibawa sehingga pada akhir kegiatan para asesmen bisa dinyatakan Kompeten.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Saya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan perhatian besar diberikan kepada THL-TBPP. “Kementan memberikan perhatian besar kepada seluruh THL-TBPP. Mereka bisa menjadi PPPK setelah menjalani sertifikasi terlebih dahulu. Untuk itu, persiapkan. sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” jelas Dedi.

Penulis : Arif Rohman

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru