email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Minggu, Mei 5, 2024
- Advertisement -

34 Ribu PMI Pulang ke Indonesia, Gus Ami Minta Protokol Kesehatan Jadi Prioritas Utama

Populer

Jakarta, Oerban.com – Ketua umum partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI, meminta pemerintah beserta seluruh pihak beserta seluruh pihak untuk mengantisipasi kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan memprioritaskan protokol kesehatan.

Sebab, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjumlah sekira 34 ribu merupakan PMI yang telah habis masa kontraknya di berbagai negara, terutama Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, dan sebagainya. Dia meminta seluruh titik pintu masuk kedatangan untuk diawasi secara ketat.

“Soal protokol kesehatan harus menjadi prioritas utama karena seluruh pihak harus bekerjasama. Mulai pemerintah pusat dan juga pemda yang akan menjadi tujuan para WNI ini,” kata Gus AMI, Selasa (1/6).

Wakil Ketua DPR RI ini berharap masalah protokol kesehatan (prokes) harus menjadi perhatian utama, sehingga kemungkinan penyebaran Covid-19 bisa cegah.

“Tanpa kerja sama yang kuat antara pusat dan daerah ini mustahil bisa dilakukan. Kuncinya koordinasi dan kerja sama demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Selain soal protokol kesehatan, ia juga menegaskan yang terpenting adalah pemerintah harus memperhatikan nasib para pekerja migran tersebut. Gus AMI menyatakan selama ini Kementerian Tenaga Kerja mempunyai program Desa Migran Kreatif.

Menurutnya, Program Desa Migran Kreatif harus menjadi solusi bagi WNI yang habis masa kontrak kerjanya di luar negara dan kembali ke tanah air (purna PMI). Bahkan ia menegaskan persoalan PMI ini memang kompleks dan harus ditangani dengan matang.

“Prinsipnya, guna mencegah mereka kembali lagi ke luar negeri, apalagi secara ilegal, ekonomi daerah harus terus didorong tumbuh agar mereka bisa bekerja di tanah air,” tutupnya.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

Baca juga  Overconfidence Janji Politik PKB, Tuai Kritik Hingga Dianggap Guyon Belaka
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru