Muaro Jambi, Oerban.com – Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi kembali melakukan kegiatan Pelatihan Tematik Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Muaro Jambi mulai dari tanggal 27 sd 29 Januari 2021 dan bertempat di BPP Sei Gelam. Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala bidang Hortikultura, Kepala Bidang Penyuluhan, Koordinator Penyuluh Kabupaten, Koordinator BPP Sei Gelam, Widyaiswara Bapeltan Jambi serta Penyuluh pendamping peserta pelatihan.
Total jumlah peserta sebanyak 30 orang yang berasal dari pengurus dan anggota kelompok tani dari desa Sungai gelam, Petaling, Kebun IX, Talang Belido dan Talang Kerinci dimana mereka juga sebagai petani penerima manfaat/ program pengembangan bawang merah di kab muaro jambi untuk tahun anggaran 2021.
Pembukaan pelatihan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Januari 2021 pukul 08.30 Wib oleh Kabid Hortikultura yang sangat berterimakasih dan apresiasi atas kerjasama penyelengggaraan pelatihan ini dimana para peserta merupakan petani penerima manfaat pengembangan bawang merah di Kabupaten Muaro Jambi sehingga sebelum melakukan kegiatan diikut sertakan dalam pelatihan untuk peningkatan kompetensi.
Sementara itu Binsar Simatupang, Widyaiswara Bapeltan Jambi dalam sambutannya mewakili Kepala Balai mengatakan bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam proses budidaya bawang merah adalah ketika produktivitas yang dihasilkan hampir sesuai dengan potensi genetic tanaman tersebut. Ini menggambarkan bahwa petani/pelaku usaha telah memiliki kompetensi yang mumpuni, namun ketika produktivitas masih jauh dari harapan ini menandakan terjadi kekurangan kemampuan kerja si pelaku usaha/petani. Diharapkan para peserta dengan mengikuti rangkaian materi dengan baik sehingga mampu meningkatkan kapasitas ditengah pandemic Covid 19.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menekankan bahwa pertanian harus terus berjalan. Pelatihan dan budidaya pertanian harus mengikuti protokol kesehatan ditengah mewabahnya virus corona (BS).
Penulis: Binsar Simatupang
