email : [email protected]

24 C
Jambi City
Selasa, April 30, 2024
- Advertisement -

Politikus Demokrat Ini Sebut Jokowi Bohong Soal Kebijakan Pembuatan Kapal Selam

Populer

Jakarta, Oerban.com – Politisi partai Demokrat Rachland Nashidik, mengungkapkan bahwa presiden Jokowi telah berbohong soal pembuatan kapal selam satu-satunya di Asean.

“Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang sudah mampu membuat Kapal Selam sendiri. Jokowi pada 2014 di Busan, Korea Selatan, mengesankan ini kebijakannya. Pada kampanye Pilpres 2019, Jokowi juga kembali mengesankan dirinya yang punya gawe. Benarkah? Bohong,” Ungkap Rachland melalui akun twitter pribadi pada Kamis (18/2).

Kapal tersebut dibuat oleh PT PAL Indonesia (Persero), yang merupakan bagian dari kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam pengembangan industri alutsista (alat utama sistem senjata).

Dalam hal ini, Rachland mengatakan jika PT PAL mampu membuat Kapal Selam canggih, jejaknya dimulai pada 2006.

“Menhan Juwono Sudarsono kala itu
mengantar Menhan Korsel bertemu Presiden SBY. Usai pertemuan, Menhan mengatakan, ‘pembuatan kapal selam dari Korsel adalah opsi Indonesia 5 sampai 10 tahun ke depan’,” Tutur Rachland.

Setelah 5 tahun kemudian, 2011, Indonesia kembali menandatangani pembelian 3 Kapal Selam dengan perjanjian alih teknologi dengan Korea Selatan. Satu dibuat oleh Korsel, kedua dibuat di Korsel dengan kesertaan Insinyur Indonesia, dan ketiga dibuat sepenuhnya oleh Indonesia di PT PAL.

Di tahun sebelumnya kata Rachland, dengan PP No. 5 tahun 2010, Presiden SBY mencanangkan Kebijakan Minimum Essential Force (MEP) yang ditetapkan dalam RPJM 2010-2014. Bagian dari pembangunan nasional dalam bidang pertahanan.

Sedangkan pada 2012, terbit UU Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Di dalam UU tersebut, alih teknologi dalam kerjasama antar-Industri Pertahanan adalah wajib.

“Itu setahun setelah Indonesia menandatangani kerjasama alih-teknologi dengan Korsel dalam pembuatan Kapal Selam,” Jelas Rachland.

Lebih lanjut Rachland mengatakan, pada tahun 2014 setelah fondasi kebijakan bagi modernisasi alutsista dan industri pertahanan nasional ditegakkan, Indonesia memenuhi perjanjian pembelian 3 kapal selam dari Korsel dengan alih teknologi. Itu lebih cepat dua tahun dari target Menhan Juwono Sudarsono.

Baca juga  Di Sulteng, Demokrat dan PKS Siap Ikut NasDem

“Hasilnya, Indonesia pada 2017 memiliki KRI Nagapasa (403), kapal selam pertama dari perjanjian. Pada 2018, KRI Ardadedali (404) mengarungi lautan Indonesia. Inilah kapal selam kedua dalam perjanjian, yang dibuat Insinyur Korsel dan Insinyur Indonesia, mengawali alih teknologi,” Ujar Rachland.

“Puncaknya adalah KRI Alugoro (405). Rampung dibangun pada 2019 di dermaga PT PAL di Surabaya, inilah kapal selam pertama yang seluruhnya buatan Insinyur kebangsaan Indonesia. Kapal selam ketiga dari perjanjian kerjasama yang ditandatangani Indonesia dan Korea Selatan pada 2011,” Lanjutnya.

Dalam hal tersebut, Rachland mengakui jika presiden Jokowi juga punya andil, karena telah memastikan PT PAL sukses melalukan kebijakan SBY dalam alih-teknologi bagi industri pertahanan nasional.

Terakhir Rachland menegaskan jika apa yang disampaikannya tidak bermaksud membandingkan antara SBY dan Jokowi. Sebaliknya, Rachland mengatakan jika sedang memberi contoh bahwa tak mungkin ada pemimpin Indonesia yang bekerja dan sukses sendirian, tanpa fondasi yang telah diletakkan pemimpin sebelumnya sekecil apapun itu.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru