Jakarta, Oerban.com – Desas-desus akan diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) belakangan ini makin santer dibicarakan, bahkan KLB tersebut juga menyeret nama Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Menurut kabar yang beredar saat ini, 80 persen persiapan KLB telah hampir selesai, KLB tersebut diadakan dengan maksud untuk menggulingkan kepemimpinan sah dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Meski begitu, pengurus DPP PD Andi Arief, mengingatkan bahwa KLB hanya akan terlaksana jika mendapat izin dari Ketua Majelis Tinggi yang dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Atas dasar itu, Andi meminta kepada pemerintah khususnya Menkopolhukam, Depkumham, dan Kepolisian untuk bisa menghormati AD ART PD. Karena menurutnya, KLB yang akan dilaksanakan oleh Jhoni Allen dkk hanya berupa kerumunan ilegal jika tidak mendapat restu dari SBY.
“Pak Mahfud MD yang saya hormati, meski ada keterlibatan KSP Moeldoko dalam kudeta Demokrat besok, saya harap bapak melarang perbuatan melanggar hukum Pak Moeldoko. Dasarnya langgar UUD, UU kepartaian, dan AD ART partai yang disahkan negara. Karena Pak Jokowi sudah gak mau dengar lagi,” Kata Andi dalam akun twitter pribadinya pada Kamis (4/3).
Lebih lanjut, Andi mengingatkan jika dalam catatan pengambilalihan partai secara ilegal, Mahfud MD pasti mengetahui jika hal tersebut dapat berdampak buruk, bahkan beresiko menimbulkan korban dan pertumpahan darah.
“Dalam catatan pengambilalihan ilegal partai, saya dan pak Mahfud MD sama-sama mengetahui bisa berdampak timbulkan korban dan pertumpahan darah,” Jelas Andi.
“Sudah banyak kajian disertasi soal ini. Upaya ugal-ugalan Pak Moeldoko ini berpotensi sama, tidak harus empirisme untuk menjawab,” Tegasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
