email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Komisi III Soroti Anggaran BNN Yang Kian Menurun

Populer

Jakarta, Oerban.com – Anggota Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap menyoroti anggaran Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terus menurun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Padahal, peran BNN sangat vital dalam memerangi semua permasalahan narkoba di negeri ini.

“Dalam lima tahun terakhir anggaran yang diberikan kepada BNN bukannya meningkat tapi malah menurun. Hal ini berbanding terbalik dengan tugas BNN sendiri sebagai lembaga yang diberikan kewenangan untuk melakukan pemberantasan terhadap narkoba di negeri ini,” jelas Mulfachri seperti yang diberitakan Parlementaria pada Selasa (30/3).

Wakil Rakyat Fraksi PAN ini mengatakan, dibutuhkan komitmen yang kuat khususnya dari pemerintah untuk memberikan dukungan kepada BNN dalam berbagai aspek salah satunya adalah dukungan anggaran.

“Bagaimana mungkin BNN yang diberikan kewenangan untuk melakukan perang melawan narkoba dan lembaga yang diposisikan dibarisan paling depan perang terhadap narkoba tidak mendapatkan fasilitas yang sangat mereka butuhkan. Kita tahu berurusan dengan para bandar narkoba itu sesuatu yang tidak mudah,” ujarnya.

Jika ingin sukses melawan narkoba, lanjut Mulfachri, diperlukan juga komitmen dari semua stakeholder yang ada untuk berkontribusi bersama-sama dengan BNN dengan sama-sama menyatakan perang melawan narkoba.

Sementara itu Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry, mendorong pemerintah untuk memperkuat Badan Narkotika Nasional (BNN) baik dari sisi legislasi, anggaran maupun infrastruktur, Mengingat, BNN adalah garda terdepan dalam penanganan kasus narkotika di Indonesia sehingga sangat penting untuk diperkuat.

“Bagaimana bisa BNN kerja maksimal dalam menjalankan tugas kalau tidak didukung penuh oleh pemerintah. Bukan saja kemampuan SDM dan terobosan-terobosan, tetapi juga teknologinya,” ujar Herman usai mempimpin pertemuan dengan Kepala BNN beserta jajaran di Sukabumi, Jawa Barat, Senin, (29/3).

Baca juga  Anggota Komisi VIII Desak Kemenag Minta Maaf soal Pernyataannya yang Kontroversial

Karena saat ini, dia menjelaskan bahwa kejahatan sudah semakin canggih, bahkan ada yang melibatkan pihak diluar negeri. Oleh karena itu dalam rangka mendeteksi dan menetapkan termasuk penindakan, BNN membutuhkan sarana prasarana yang tidak sedikit dan harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Herman menekankan kepada Kepala BNN untuk membangun legacy dalam 3 tahun masa jabatannya, serta meningkatkan integritas dan kemampuannya SDM yang ada di BNN.

“Mumpung Kepala BNN yang baru menjabat ini sebagai seseorang pakar terorisme, pakar tentang tindak kejahatan yang menggunakan teknologi-teknologi, juga seorang doktor, ini waktunya saya dorong keras dengan satu pesan, Bapak (Kepala BNN) harus tinggalkan legacy dalam waktu 3 tahun,” Tuturnya.

“Di era kepemimpinan bapaklah integritas dan kemampuanmu (Kepala BNN), publik tahu. Tinggal pemerintah mendukung atau tidak,” lanjut Herman.

Mengenai alokasi anggaran BNN saat ini, Herman menilai jika hal itu masih sangat kurang. Ia berharap, di Tahun 2022 pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan anggaran di BNN.

“Sekarang ini rata-rata (anggaran BNN) Rp 1,6 triliun total. Kalau mau bicara jujur yang diperlukan oleh BNN 5 kali angka sekarang ini. Angka yang sekarang ini ibaratnya hanya cukup untuk menutupi kaki, muka telanjang. Ketika ditarik menutupi tutup muka, lutut di bawah kelihatan,” ungkapnya.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap betul agar pemerintah meningkatkan alokasi anggaran operasional dan belanja modal BNN untuk peningkatan infrastruktur secara maksimal.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru