Damaskus, Oerban.com – Delegasi Rusia pada Minggu memulangkan lebih dari 34 anak yatim piatu yang keluarganya diduga memiliki hubungan dengan organisasi teroris Daesh dari kamp-kamp di timur laut Suriah.
Seorang koresponden Agence France-Presse (AFP) di kota Qamishli mengatakan anak-anak berusia antara tiga dan 14 tahun diserahkan kepada delegasi yang dipimpin oleh utusan presiden Rusia untuk hak-hak anak, Anna Kuznetsova.
Moskow sekarang telah memulangkan setidaknya 169 anak seperti itu sementara lebih banyak lagi akan mengikuti, menurut AFP.
Moskow juga telah memulangkan anak-anak yang ditinggalkan di Irak sejak runtuhnya “kekhalifahan” Daesh yang mengangkangi kedua negara Arab tersebut.
Masalah berurusan dengan anggota ISIS dan keluarga mereka yang ditahan di Suriah – termasuk anggota asing dari kelompok teroris – telah menjadi kontroversi, dengan Turki berpendapat bahwa teroris kelahiran asing harus dipulangkan ke negara asalnya, sementara beberapa negara Eropa menolak, mengatakan para teroris telah didenasionalisasi.
Sejak awal perang saudara Suriah pada 2011, hampir 5.000 pejuang asing melakukan perjalanan dari UE ke daerah konflik di Suriah dan Irak, menurut perkiraan Badan Kerja Sama Penegakan Hukum Uni Eropa, yang lebih dikenal sebagai Europol.
PBB juga telah meminta negara-negara untuk mengambil kembali anak-anak dari Suriah. Banyak dari anak-anak tersebut adalah putra dan putri teroris Daesh yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Al-Hol, kamp pengungsi dan pengungsi Suriah terbesar di negara itu, saat ini menampung hampir 62.000 penduduk, menurut pejabat kemanusiaan PBB.
Lebih dari 80% adalah wanita dan anak-anak, banyak dari mereka melarikan diri ke sana setelah militan Daesh kehilangan benteng terakhir mereka di Suriah pada tahun 2019. Ada sejumlah kamp lain di timur laut juga.
Sumber : Daily Sabah