Kuala Tungkal, Oerban.com – Profesi sebagai petani saat ini jangan dipandang sebelah mata, ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Kini, petani muda adalah profesi yang menjanjikan dan bisa menghasilkan pendapatan menggiurkan, tambah SYL.
Senada dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan kata kunci untuk keberhasilan pembangunan di sektor pertanian ini ada di genggaman petani milenial, tuturnya.
Lebih lanjut Dedi menyatakan, lima atau sepuluh tahun yang akan datang itu tergantung para petani milenial, kalau semua hebat dan semangat serta disiplin dan kerja keras, pasti pembangunan pertanian kita sukses dan maju.
Bukan tanpa alasan, baik SYL maupun Dedi menyatakan hal demikian. Regenerasi pertanian memang sangat diperlukan untuk keberhasilan pembangunan pertanian kedepan. Kerja keras dan kerja cerdas yang dilakukan oleh kaum petani milenial secara berkelanjutan pasti akan membuahkan hasil.
Memang butuh kemauan yang diiringi dengan komitmen kuat dari kaum milenial untuk terjun ke bidang pertanian. Jika dua modal pokok ini sudah terpatri, potensi dunia pertanian sangat terbuka untuk dikembangkan. Apalagi generasi milenial biasanya telah akrab dengan komunikasi, media, juga teknologi yang serba digital.
Seperti yang dilakukan petani muda asal Parit Lapis Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi yang bernama M. Jamiluddin ini. Petani milenial yang dilahirkan 32 tahun lalu ini telah mempunyai usaha kopi bubuk Liberika dengan brand “PARISTO”.
Sebenarnya brand PARISTO itu diperoleh dari nama unit usaha Koperasi Mekar Sejahtera Mandiri disini, tutur Jamiluddin.
Jamiluddin juga mempunyai usaha tani pinang Betara dan kelapa sawit selain kopi Liberika itu sendiri. Bisa dibilang Jamiluddin telah melakukan teknologi dari hulu hingga hilir pada komoditas kopi.
Sanitasi hama dan gulma telah dilakukan Jamiluddin pada budidaya kopi Liberika. Jamiluddin juga mempunyai mesin pengupas dan rumah pengering yang merupakan teknologi pasca panen kopi.
Usaha kopi bubuk yang dilakoninya ini dipasarkan melalui UMKM dan tentunya media sosial yang cakupannya tak terbatas. Apalagi saya telah mengikuti pelatihan pemasaran online yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Jambi, materinya sangat bermanfaat untuk mendukung usaha saya, ungkap Jamiluddin.
Saya juga telah mengikuti pelatihan roasting kopi yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, tambahnya.
Peran petani milenial ini sangat penting khususnya dalam menumbuhkembangkan wirausahawan muda pertanian. Diharapkan nantinya mereka akan membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat di pedesaan yang akhirnya dapat menekan angka kemiskinan dan urbanisasi.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita
