Kota Jambi, Oerban.com – Film Wrath of Man merupakan film laga dari Inggris yang disutradarai langsung oleh penulisnya Guy Ritchie yang awalnya direncanakan rilis pada tahun 2020, namun, karena pandemi baru ditayangkan pada Mei 2021. Dibintangi oleh Jason Statham, film ini berkisah tentang pembalasan dendam seorang ayah atas kematian anaknya yang disebabkan oleh perampokan mobil pembawa uang. Bukankah persoalan keluarga menjadi penyebab utama kepribadian dan perlakuan seseorang?.
Berawal dari cerita seorang lelaki paruh baya yang bergabung dalam anggota keamanan di perusahaan jasa pengantar barang berharga di kota Los Angeles, Jason yang diberi gelar Mr. H, harus berhadapan dengan para perampok. Namun, di luar dugaan, ternyata Jason merupakan perampok kelas kakap yang sedang menjalani sebuah misi.
Pasca diterima di perusahaan tersebut, meski tidak memperlihatkan kemampuannya dengan maksimal, Jason diterima dan membuat kegemilangan dalam aksinya menyelamatkan barang bawaan dalam operasi pengantaran barang. Ia mendapat pujian, dan tidak disukai oleh beberapa rekan kerjanya.
Dalam film ini, kita dapat menyaksikan langsung adegan-adegan berbahaya yang diperankan dengan begitu apik oleh tokoh-tokoh yang ada. Adegan penembakan, pembunuhan, dan mjsj berbahaya yang tampak begitu nyata dan membuat kita penasaran.
Pembalasan dendam
Meski bukan belum memiliki pengalaman yang banyak dalam menonton film laga, namun, bagi saya film ini tidak terlalu sulit untuk dimengerti. Karena, motif utama aksi Jason yang mengubah identitas dan masuk perusahaan keamanan dan menantang perampok bermula dari kematian anaknya yang tak sengaja terbunuh pada operasi pengantaran barang.
Seperti yang kita tahu, kematian seorang anak yang tak bersalah tentu sangat memukul seorang ayah. Apalagi saat kejadian, anak Jason dalam film tersebut diceritakan sedang menemani dirinya. Musim panas yang seharusnya ia lewati dengan gembira karena sang anak liburan bersamanya, berubah menjadi kesedihan yang mendalam dan membuat Jason menaruh dendam pada si pembunuh. Hal ini membuat kita berpikir penyebab Jason melakukan aksi berbahaya dilakukan dengan masuk akal, karena teka-teki kematian putra semata wayangnya.
Dari banyak kasus kriminal, balas dendam akibat kematian anggota keluarga mungkin dapat menempati alasan terbesar. Akibat kematian Dougie, anak Jason dalam film tersebut, istrinya jadi menyalahkan dia, dan membuatnya tertekan. Hal ini membuat penonton mengerti akar penyebab aksi Jason, meskipun alur yang disajikan berbentuk maju mundur.
Tidak dapat menemukan langsung pembunuh anaknya meskipun telah memburu semua perampok pada saat kejadian, Jason melakukan upaya terakhir untuk mengumpulkan bukti penyelidikan dengan bergabung di perusahaan pengamanan barang yang akan mengamankan mobil truk pembawa barang berharga.
Ayah yang tangguh
Keberhasilan Jason dalam aksi pertamanya mengamankan pengantaran barang, membuat ia mendapatkan pujian. Ia lalu dipromosikan dan membuat beberapa orang bertanya-tanya tentang latar belakangnya. Salah satu pimpinan perusahaan menyebutnya lebih kejam dari reptil, bahkan ada yang menyebutnya roh jahat karena aksi heroik dan dinginnya dalam menumpas para perampok.
Keberhasilannya dalam membantu tim membawanya pada realitas lain. Kenyataan bahwa aksi perampokan yang selama ini gagal dilakukan oleh perusahaan disebabkan oleh kerjasama antara pihak keamanan dan perampok, yang tak lain ialah orang kepercayaan di kantor.
Aksi mendebarkan terjadi pada klimaks film. Pengawalan uang dalam jumlah besar dalam aksi yang disebut Jumat merah, semua strategi telah tersusun rapi oleh perampok melalui orang dalam di perusahaan. Mereka ingin mengambil semua uang dan bertekad untuk pensiun dalam dunia perampokan.
Namun niat jahat akan menemukan kesialannya, entah cepat atau lambat. Operasi yang telah direncanakan sedemikian rupa tersebut, nyatanya tidak berjalan lancar. Bahkan terdapat penghianatan di sana-sini. Hingga akhirnya salah satu anggota perampok yang berhasil melarikan diri, dan berkhianat tersebut, yang juga merupakan pelaku pembunuh Dougie, ditemui oleh Jason di apartemennya setelah melakukan aksi. Jason pun membalaskan dendam kematian putranya dengan menembakkan peluru sebanyak ia melakukannya dulu pada putra Jason.
Akhir yang cukup mencengangkan, karena sebelum itu, Jason terlihat sudah tidak berdaya akibat beberapa tembakan. Namun, dendam Jason akhirnya terbalas. Pembunuhan sadis dengan pistol sepanjang cerita akan kita temukan, dan membulatkan asumsi bahwa hidup merupakan pengulangan pola sebab-akibat.
Editor : Renilda Pratiwi