email : [email protected]

25 C
Jambi City
Wednesday, December 4, 2024
- Advertisement -

Efek Negatif Narkoba bagi Tubuh dan Otak

Populer

Oerban.com – Narkoba, sebuah kata yang seringkali identik dengan kesenangan semu dan kehancuran nyata. Di balik iming-iming yang ditawarkan, narkoba menyimpan efek negatif yang mengerikan bagi tubuh dan otak manusia. Mari kita telusuri lebih dalam, agar kita semua dapat terhindar dari jeratannya.

Otak: Pusat Komando yang Lumpuh

Sebagai pusat komando tubuh, otak menjadi sasaran utama narkoba. Zat-zat adiktif dalam narkoba mengganggu proses komunikasi antar sel saraf di otak, sehingga mengacaukan berbagai fungsi vital, seperti:

  1. Kognitif: Kemampuan berpikir, mengingat, dan berkonsentrasi menurun drastis. Pengguna narkoba akan kesulitan belajar, bekerja, bahkan mengambil keputusan sederhana.
  2. Emosi: Narkoba memicu ketidakstabilan emosi, seperti mudah marah, cemas berlebihan, bahkan depresi. Kebahagiaan yang ditawarkan narkoba hanyalah semu dan justru akan berujung pada penderitaan batin.
  3. Perilaku: Narkoba dapat mengubah perilaku seseorang menjadi impulsif, agresif, bahkan mengarah pada tindakan kriminal. Pengguna narkoba seringkali kehilangan kendali diri dan bertindak di luar nalar.

Tubuh: Benteng Pertahanan yang Rapuh

Tak hanya otak, narkoba juga menghancurkan tubuh secara perlahan namun pasti. Berbagai organ vital akan terdampak, seperti:

  1. Jantung: Narkoba dapat memicu detak jantung tidak teratur, peningkatan tekanan darah, bahkan serangan jantung.
  2. Paru-paru: Asap narkoba merusak jaringan paru-paru, meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, bahkan kanker paru-paru.
  3. Hati: Organ penting ini dipaksa bekerja keras untuk menyaring racun narkoba, sehingga meningkatkan risiko hepatitis, sirosis, bahkan kanker hati.
Efek negatif Narkoba bagi Tubuh dan Otak
Foto: ilustrasi/net.

Jerat Ketergantungan: Mimpi Buruk yang Tak Berujung

Efek narkoba yang paling mengerikan adalah ketergantungan. Tubuh dan otak yang telah terpapar narkoba akan terus menerus membutuhkannya. Ketika efek narkoba menghilang, muncullah gejala sakau yang menyiksa, seperti:

  • Nyeri otot dan tulang
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Kejang-kejang
  • Insomnia
  • Kecemasan dan paranoia.
Baca juga  Akselerasi Capaian UHC, BPJS Kesehatan Luncurkan Program PESIAR

Putuskan Rantai Kehancuran: Katakan Tidak pada Narkoba!

Menghindari narkoba adalah pilihan terbaik untuk melindungi diri, keluarga, dan masa depan. Isilah hidup dengan kegiatan positif, asah terus potensi diri, dan bangunlah hubungan yang sehat dengan orang-orang terdekat.(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru