email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Terpilih Sebagai Kawasan Pengembangan Food Estate, Muaro Jambi Gempur SDM Pertanian Dengan Pelatihan

Populer

Sengeti, Oerban.com – Food Estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas dalam rangka memperkuat cadangan pangan melalui pengembangan lumbung pangan di luar Jawa.

Jika awalnya food estate hanya dilaksanakan di dua Propinsi saja yaitu Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Kalimantan Tengah, saat ini program unggulan Kementerian Pertanian dapat dikatakan merambah seluruh propinsi di Indonesia.

Hal ini dikarenakan adanya Surat Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor : 45/RC.020/M/03/2021 yang isinya mengharapkan seluruh Gubernur pada tahun 2021 mengembangkan satu lokasi food estate yang layak dimana sumber pendanaannya dari APBD dan pihak swasta.

Salah satunya adalah Kabupaten Muaro Jambi yang terletak di Propinsi Jambi, telah ditetapkan sebagai lokasi pengembangan food estate oleh Gubernur Jambi.

Food Estate adalah jawaban untuk menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia, dimana kekurangan pangan dapat mengganggu stabilitas negara. Stabilitas negara sendiri dipengaruhi oleh stabilitas pangan suatu daerah, tutur Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada suatu kesempatan.

Ditambahkan oleh Syahrul, sektor pertanian bukan hanya soal makan, namun juga ada ekonomi paling dasar di pedesaaan yang memberi hidup rakyat secara keseluruhan. Selain itu saat pandemi ini, ada dua sektor yang menjadi perhatian, yang pertama kesehatan dan kedua pangan dimana kecukupannya diperoleh melalui ketersediaan pangan, ujarnya lagi.

Menyikapi hal ini, Kabupaten Muaro Jambi tidak tinggal diam. Melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang mempunyai kaitan langsung dengan bidang pertanian segera menyiapkan sumber daya manusia untuk persiapan program food estate.

Adapun Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang merupakan UPT Pusat Kementerian Pertanian memprakarsai terselenggaranya kegiatan pelatihan di kabupaten yang mengelilingi Kota Jambi ini.

Pelatihan Teknis bagi Non Aparatur yang fokus pada komoditas padi ini dilaksanakan dari tanggal 08 sampai dengan 10 Juni 2021 di BPP Kumpeh Ulu Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 30 orang anggota kelompok tani yang berasal dari Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kecamatan Taman Rajo.

Turut hadir dalam pembukaan yaitu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi yang diwakili oleh Sekretaris Dinas (Madong Butar-Butar), Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Widyaiswara (Elly Sarnis Pukesmawati), Kasi Kelembagaan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi (M. Taher), Koordinator BPP Kumpeh Ulu (Amri), Koordinator Poknal Kabupaten Muaro Jambi (Yulizar), POPT Kabupaten Muaro Jambi dan Penyuluh Pertanian BPP Kumpeh Ulu.

Dalam arahannya ketika membuka pelatihan, Madong menyampaikan rasa terimakasih kepada Balai Pelatihan Pertanian Jambi telah mempercayakan untuk menempatkan pelatihan di Kabupaten Muaro Jambi. Ini kali kedua pelatihan teknis diletakkan di Muaro Jambi, setelah sebelumnya diselenggarakan di BPP Sekernan, ujarnya.

Dengan adanya pelatihan yang bukan hanya 1 kali saja, kami dapat menjangkau beberapa lokasi sehingga pemerataan sumber daya manusia pertanian yang dapat mengikuti pelatihan ini semakin banyak, tambah Madong.

Hal ini dibenarkan oleh Elly Sarnis yang mewakili Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, kami menempatkan beberapa pelatihan di Kabupaten Muaro Jambi ini untuk mendukung program food estate. Seingat saya ada 5 atau 6 pelatihan yang kami selenggarakan disini baik aparatur maupun non aparatur, ungkap Elly.

Seperti kita ketahui kesuksesan dan keberlanjutan pembangunan pertanian memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, terutama petani dan penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian.

Oleh karena itu dengan diselenggarakannya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia pertanian yang akhirnya akan berdampak pada semua aspek.

Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi pun optimis melalui pelatihan akan ada peningkatan kualitas sumberdaya penyuluh dan petani yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian. Hal ini dikarenakan faktor pengungkit utama dalam produktivitas pertanian untuk mencapai ketahanan pangan nasional adalah Sumber Daya Manusia, tegasnya.

Di akhir arahannya Madong berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para petani yang nantinya dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional. Walau singkat, diharapkan pelatihan ini mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh petani dan dapat memberikan sumbangsih dalam program food estate kedepan.

Penulis : Dyah Nastiti Anindita

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru