Kota Jambi, Oerban.com – Siapa sih yang tidak membutuhkan pasangan dalam hidup? Umumnya, dalam hidup seseorang memerlukan pasangan sebagai penggenap jiwanya. Baik sebagai teman, sahabat, orang tua, maupun support hingga menjadi orang yang paling mengerti tentang kita.
Namun, tak semua orang mendapatkan pasangan seperti yang ia harapkan. Maklum saja, sifat manusia terkadang dapat berubah, faktor umur dan keserasian juga menjadi penyumbang penentuan bertahannya pasangan dalam sebuah ikatan.
Sahabat, dalam menentukan pasangan hidup tiap-tiap orang memiliki kriteria masing-masing. Meski demikian, hal ini dipercaya untuk melanggengkan sebuah ikatan. Lalu bagaimana sih, tips untuk memilih pendamping hidup? Dikutip dari buku berjudul Buku Buat Cewek karya Lisa Ekuirisa, berikut tipsnya.
Tips memilih pasangan hidup
Pertama, tetaplah berkonsentrasi bukan kepada siapa yang harus diperhatikan pilih tapi untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan modal itu, tentunya kita akan termotivasi untuk mendapatkan pemimpin (imam) yang baik.
Kedua, jangan pernah mengharapkan seseorang untuk jadi seperti yang kita harapkan tapi usahakanlah untuk menempatkan diri sebaik-baiknya terhadap orang lain.
Selanjutnya, bila kamu pernah mengalami kegagalan, maka jangan jadikan semua itu sebagai trauma masa lalu, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai bahan pelajaran yang memberikan hikmah.
Jangan menilai lebih atau menilai kurang kepada seseorang apalagi orang yang tengah didekati, nilailah dengan wajar dan apa adanya. Tetaplah percaya kepada Allah dan teruslah berdoa untuk diberikan yang terbaik menurut-Nya, karena yang terbaik menurut Allah pasti juga terbaik untuk kita.
Nah, apa jadinya jika orang yang mendekati kita dinilai tidak ada kecocokan, atau kita sedang fokus berkarir atau sekolah. Seringkali seseorang sulit untuk mengungkapkan penolakan, padahal ini penting agar si dia tidak terus-menerus melakukan hal yang percuma dan kita dapat fokus tanpa merasa terganggu, berikut tipsnya dari buku yang sama.
Tips menolak cinta
Pertama, katakanlah bahwa kamu bangga dengan keberaniannya karena telah jujur mengatakan perasaannya, katakan dengan sejujurnya bahwa saat ini kamu belum bisa membalas perasaannya.
Kedua, beranilah jujur bahwa kamu ingin fokus terhadap pekerjaan atau pendidikan, sampaikan juga bahwa kamu ingin membahagiakan orang tua dengan mempersembahkan kesuksesan kamu.
Jika dia selalu mengganggu melalui pesan, tegurlah ia bahwa waktu itu sangat penting bagi kamu, sehingga kamu tidak mau membuang-buang waktu untuk membicarakan sesuatu yang tidak penting.
Langkah terakhir, jika dia berani mengunjungi kamu, maka beranikanlah diri kamu untuk membuatnya tidak enak. Kamu dapat melakukannya dengan sambil menenteng buku pelajaran, atau sambil mengetik laporan dengan laptop.
Tidak juga berhasil? Kamu bisa memblokir kontak dan sosial medianya, atau mengatakan kalau dia terlalu baik untuk kamu, hahaha.
Editor : Renilda Pratiwi