Kota Jambi, Oerban.com – Hai, hai sahabat, di era pandemi seperti saat ini, sebagian kita merasakan penurunan pendapatan secara ekonomi. Hmm, tapi jangan berkecil hati sahabat, oerban.com kemarin berkesempatan mewawancarai salah satu anak muda Jambi yang tekun di dunia online shop (olshop). Nah, kita bisa belajar dari beliau bagaimana menggeluti dunia olshop untuk menjadi seorang anak muda yang berdaya, penasaran? sama hi hi.
Sri Wahyuni namanya, akrab dipanggil Yuni, berasal dari Muaro Jambi desa Tunas Baru, Kecamatan Sekernan, 01 Februari 1999. Selain sebagai mahasiswa akhir pada program studi Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Jambi, dia juga punya pekerjaan sebagai owner Online Shop, dan bisnis makanan berat dan makanan ringan saat ini, wow keren ya sahabat, kalo kalian selain menghalu, kerjaannya apa? canda halu.
Tak main-main, loh sahabat. Sejauh ini Yuni sudah memiliki 23 orang reseller aktif dan memiliki konsumen yang sudah tersebar di berbagai kota besar, seperti Riau, Padang, Palembang dan Bekasi ckckck. Dan dari penghasilannya itu, ia dapat membiayai kuliahnya sendiri secara mandiri dan dapat membeli 1 (satu) unit sepeda motor untuk kendaraan operasionalnya pribadi, wah wah tim oerban saja belum ada yang terlihat beli motor sendiri nih, mengsedih. Yuni juga sedang merintis untuk membuka toko butik yang insyaAllah rampung pada bulan Juli Tahun ini, semoga lancar yah, biar tim oerban bisa diajakin belanja ha ha. Kepada tim oerban, Yuni mengaku keuntungan setiap bulan yang ia raup kisaran -+ Rp2.000.000.-, tergantung seberapa sering dia meng-upload produk yang ia jual.
Napak tilas usaha Yuni berawal dari saat pertama kali ia belanja sepatu secara online pada aplikasi bisnis di handphonenya, saat itu ia baru menjadi mahasiswa, dia berpikir bahwa produk yang ia beli ini terbilang murah dan dan barangnya juga tidak mengecewakan, disitu jiwa ekonominya mulai terbentuk, wah nggak kayak kita yang suka belanja-belanja aja ya. Lalu, tanggal 10 Desember 2017 Yuni mulai membuka usaha online shop dengan brand Ta’arufshop, dengan kata utamanya Ta’aruf. Dan mencoba peruntungan baru ditahun 2020 dengan berjualan online makanan ringan “Kipiku Ta’aruf” dan makanan berat “Iam Geprek Super Majnun” wah gak bisa berkata-kata nih.
Sahabat pasti juga bertanya-tanya tentang jatuh bangun usahanya kan? Bukan cuma urusan cinta, usaha juga punya titik terendahnya sahabat. Yuni bercerita pernah di posisi paling rendah, ia pernah tertipu dengan agen yang ada di suatu aplikasi, yang membuatnya rugi 85% dan hampir ingin putus asa. Tetapi, untunglah ia tak pernah putus asa, kejadian itu membuatnya lebih hati-hati dan teliti dalam memilih agen dan dalam hal transfer uang. Ia juga menguatkan diri untuk tidak akan menyerah dengan tantangan ini, maka ia mencoba lagi dengan baik dan teliti, Masya Allah.
Semakin penasaran dengan bisnis Yuni, kami lalu menanyakan tipikal konsumen yang sering membuatnya kesal. Soalnya teman-teman admin suka gitu sih sahabat, nanya aja yang panjang, belinya ogah, astaghfirullah. Kata Yuni beragam jenis konsumen yang ia temui selama menjalankan bisnis selama 4 tahun ini, ada konsumen yang benar-benar tau caranya menghormati penjual, ada konsumen yang santai, ada konsumen yang harus disanjung terlebih dahulu dan masih banyak lagi. Pengalaman Yuni, ada beberapa konsumen yang sudah banyak memesan produk, dan tidak bertanggung jawab atas pesanannya, tentunya hal itu membuat jengkel hatinya namun Yuni bisa sangat santai untuk menyingkapi hal ini. Ia bisa saja mempermalukan atau memviralkan mereka dengan akun sosial media yang Yuni miliki, fyi followers Yuni juga banyak sahabat hi hi, tetapi ia punya prinsip, “tidak apa merugi beberapa rupiah daripada nama brand dan namanya secara pribadi rusak karena keegoisan dia”.
Karena hal itu, Yuni mencari solusi bagaimana barang yang menumpuk di rumahnya dapat ia jual kembali dan setidaknya dapat mengembalikan modal dia, dan Alhamdulillah ia mendapatkan jalan keluarnya, dengan cara melelang barang yang menumpuk di rumah, dan dengan cara tersebut ia akhirnya berhasil menarik minat konsumen lebih dari apa yang ia bayangkan sebelumnya. Bahkan sekarang ia malah melebihkan belanjaannya hanya untuk menambah barang yang akan dilelang, karena antusias konsumen yang begitu banyak, ikut senang deh.
Berbicara tentang cita-cita, gadis manis ini memiliki impian yang sangat luar biasa. ” Cita-cita saya di dunia bisnis adalah saya sangat ingin membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat luas, dan membantu membuka wawasan masyarakat luas bahwasannya peran pebisnis itu lebih bagus dibanding kita yang hanya sebagai karyawan maupun hanya mengharapkan menjadi pegawai negeri. Dan saya berharap peran pemerintah terhadap UMKM lebih ditingkatkan lagi dan segala macam pengurusan UMKM lebih dipermudah kembali.” Ungkap Yuni. Dia juga berharap dapat membuat nyaman para reseller dan dapat membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia, terutama di pulau Sumatera.
Selain menjadi seorang pebisnis, Yuni memiliki sisi lain yang tidak banyak dimiliki oleh perempuan muda loh, sahabat. Dari aktivitasnya di Instagram, admin kepo maksimal tentang hobinya menjadi backpacker. Yah, apalah daya admin yang tidak pernah naik gunung ini. Sebagai salah satu nikmat yang diberikan Allah SWT adalah alam yang begitu elok, Yuni sangat bersyukur bisa menjelajahinya. Ia sangat suka dengan tantangan, saat ia bisa memecahkan sebuah tantangan disitulah terciptanya rasa kepuasan tersendiri dalam hidupnya, Yuni bahkan sudah menaklukkan 3 gunung dan 1 bukit loh, sahabat.
Prinsip Yuni, saat ditanya kenapa berani menjadi seorang perempuan backpacker cukup unik, sahabat. “Apapun kerjaannya pasti ujung-ujungnya bakal capek, kita rebahan aja ujung-ujungnya juga capek. Saat mendaki kita sudah harus mempunyai persiapan matang baik segi fisik, logistik dan yang paling penting adalah mental. Untuk pertanyaan gak takut, mistis dan segala macam. Jawabannya, Dimanapun kita berada mau digunung, di pantai atau dimanapun, perkataan dan pikiran harus kita jaga kita ga boleh takabur dan yang terpenting kita jangan pernah lupa dengan sang pencipta sebagai sebaik-baiknya pelindung. Itu bekal yang harus dibawa untuk semua pendaki terutama wanita terkhususnya.” Kata Yuni, iya nih, admin kadang juga capek nulis, tapi ya mau gimana lagi, sudah pekerjaan. Semogalah CEO Oerban tidak membaca ini.
Untuk para sahabat perempuan yang sedang membaca tulisan ini, dapat pesan nih, dari Yuni. “Untuk kita para perempuan, hilangkan rasa zona nyamannya rebahan, banyak hal diluar sana yang belum kita coba dan belum kita rasakan tantangannya, tantangan jangan dijadikan hambatan dalam setiap perjalanan, mari kita coba ubah tantangan tersebut menjadi suatu nikmat jika telah selesai kita mengatasinya, kita pasti menemukan zona yang tepat untuk kesuksesan kita sebagai perempuan. Sangat mudah, semua bisa, jika kita memimpikannya maka kita bisa melakukannya, jika kita mau, kita bisa! Perkaya mimpi kita dan jadilah perempuan berdaya.” Wah, sungguh sangat memberikan api semangat ya, sahabat.
Editor : Renilda Pratiwi