email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

POPT dan Penyuluh Kuta Makmur Bersinergi Galakkan Teknologi OPT Cabai yang Bersifat Lokal dan Ramah lingkungan

Populer

Aceh Utara, Oerban.com – Program pengendalian hama terpadu dapat membantu petani dalam mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan tepat sasaran untuk mendapatkan hasil dan kualitas panen optimal secara aman dan bijaksana. POPT dan Penyuluh Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara melakukan kegiatan PPHT Cabe dengan materi pembuatan pestisida nabati. Kegiatan ini dilakukan di Desa Gampong Blang Ara kecamatan Kuta Makmur Kab Aceh Utara yang diikuti 25 orang petani dari kelompok tani Kuta Tuha yang diketuai oleh Muktar, Selain itu dihadiri oleh penyuluh pendamping, kepala BPP dan koordinator POPT Aceh Utara, kegiatan ini merupakan salah satu metode penyebar luasan teknologi OPT yang bersifat lokal dan ramah lingkungan yang diawali dari program nasional pengendalian hama terpadu (PHT) melalui lapangan pengendalian hama terpadu.

Penyuluh pendamping, Aiyub, mengatakan bahwa dengan adanya Kegiatan PPHT Cabe ini petani diharapkan mampu membuat pestisida Nabati yang bahan-bahan nya tersedia di sekitar petani, juga mampu meminimalisir pemakaian pestisida kimia yang berefek residu dan dapat mencemari lingkungan juga kesehatan petani.

Peserta PPHT ini yang merupakan petani cabai juga berpendapat bahwa banyak manfaat yang bisa diambil yaitu mereka mengetahui cara pembuatan pestisida Nabati yang sebelumnya belum tahu. “ Kami sangat mengapresiasikan kepada Bapak Penyuluh dan ibu POPT ibu Herita Mutia,SP,MP yang telah mentransfer ilmu kepada Kami yang sangat bermanfaat dan dapat mengurangi biaya dalam pengendalian hama pada tanaman cabe kami. “ ujar Muktar.

Herita Mutia, yang bertugas sebagai POPT dan merangkap Koordinator POPT dinas pertanian dan pangan Aceh Utara mengharapkan dengan adanya kegiatan ppht cabai ini petani bisa melihat perbandingan keduanya pada budidaya tanaman cabai secara perlakuan petani sehari hari dengan perlakuan penerapan hama terpadu seperti materi yang di berikan hari ini, “Semoga penerapan ini tidak berlangsung sampai disini aja dan bisa terus dilakukan secara individu.” Kata Herita.

Baca juga  DONGKRAK PRODUKTIVITAS LAHAN RAWA, PENYULUH KERINCI SALURKAN DOLOMIT KE PETANI

“ Penggunaan insektisida berlebihan dan tidak tepat menyebabkan dampak negatif yang cukup serius, yaitu menyebabkan resistensi hama dan pencemaran lingkungan hidup. Jika memang diperlukan pestisida untuk mengendalikan hama tanaman, maka gunakanlah insektisida yang terbuat dari bahan-bahan nabati atau sering disebut pestisida nabati yang terbukti bisa mengatasi permasalahan hama tanaman dan tentu saja tidak merusak lingkungan hidup. “ tambahnya

Herita juga menerangkan jika dilihat dari aspek ekonomi, untuk penggunaan pestisida nabati akan lebih menghemat biaya pengeluaran petani sebab biaya pembuatannya lebih murah di bandingkan jika membeli pestisida kimia. Pembuatannya pun tergolong mudah, jadi setiap petani dapat membuatnya meski tidak terlalu banyak mengerti tentang ilmu pertanian. Dari sisi kesehatan, jelas pestisida nabati ini mempunyai dampak lebih aman untuk lingkungan sekitar dan residunya pun mudah terurai. Sedangkan untuk kekurangan pestisida Alami ini umumnya tidak langsung mematikan hama penggangu tanaman.Di dalam daun sirsak mengandung senyawa aktif annonain dan resin yang efektif mengendalikan hama trips pada tanaman, dan jika ditambahkan dengan daun tembakau maka pestisida daun sirsak ini mampu menangani masalah belalang dan ulat. Sedangkan jika dicampur dengan jeringau dan bawang putih maka akan mampu mengendalikan hama wereng.

Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa seluruh jajaran Kementerian Pertanian dari Pusat dan daerah, sampai petugas lapang harus terus aktif mendukung dan mengawal pelaksanaan kegiatan pengamanan produksi pangan, dengan terus berinovasi melakukan pengendalian OPT secara optimal untuk mendukung pengamanan produksi pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia.

Penulis: Yuskarina

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru