Kota Jambi, Oerban.com – Di tengah merebaknya pandemi COVID-19 yang melemahkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, ternyata tidak serta merta menghentikan semangat kaum muda untuk menjalankan perannya sebagai penerus bangsa.
Hal ini dibuktikan dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rapat kerja nasional forum perempuan (Rakernas FP) BEM seluruh Indonesia pada 25-26 Agustus lalu. Dilansir dari laman Instagram resmi FP BEM SI @fp_bemsi peserta kegiatan ini merupakan delegasi dari masing-masing kampus anggota BEM SI yang berjumlah dua orang. Kegiatan yang dilakukan secara virtual melalui zoom meeting ini, dilaksanakan oleh tuan rumah Universitas Negeri Yogyakarta.
Agenda rakernas FP ini semula akan disatukan bersama dengan Rakernas BEM SI dengan Universitas Jambi sebagai tuan rumah, namun karena beberapa hal diputuskan pelaksanaannya terpisah dan tetap disampaikan hasilnya pada Rakernas BEM SI selanjutnya. Tim oerban.com berkesempatan mewawancarai menteri Gerdapuan BEM KBM UNJA, Revina Indah Lestari sebagai delegasi Jambi dalam Rakernas FP tersebut.
Tentang Rakernas FP BEM SI
Mengingat banyaknya intrik politik yang memecah belah persatuan dan kesatuan terkait kebhinekaan, menurut Revina, peran pemuda sangat penting. Perlu adanya gerakan untuk yang kembali dibangkitkan agar para pemuda tidak diam dalam memandang fenomena ini. BEM SI sebagai salah satu lembaga resmi yang menghimpun BEM di seluruh Indonesia mencoba menjawab tantangan tersebut dengan menyatukan arah gerak agar sejalan sehingga rumusan strategi dan rancangan eskalasi gerakan dapat terealisasi secara taktis dan terasa dampaknya oleh masyarakat.
Dengan mengusung semangat perempuan sebagai arsitek peradaban, Rakernas FP merancang strategi sebagai langkah bersama sebagai solusi dari permasalahan yang ada dengan rancangan seoptimal mungkin. Meski terdapat kekosongan wilayah akibat permasalahan yang dalam musyawarah nasional beberapa waktu lalu, kepada oerban.com Revina menjelaskan kegiatan tetap berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti dengan luaran yang telah dirancang cukup baik.
“Saya pikir output mendasar yaitu berupa terjalinnya hubungan baik dan langkah awal terjalinnya komunikasi yang lebih optimal antar keanggotaan FP BEM SI sehingga output lain yang berupa rencana, bentuk, dan timeline gerakan dapat dilaksanakan secara optimal” kata Revina. Ia juga menambahkan, bahwa persatuan di kalangan mahasiswa sangat penting untuk gerakan yang besar.
“Persatuan itu indah dan semoga perpecahan antar sesama mahasiswa tidak terulang kembali” pungkasnya.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini