Jakarta, Oerban.com – Pengamat politik sekaligus filsuf Rocky Gerung menanggapi adanya surat somasi yang dilayangkan oleh PT Sentul City. Menurutnya, pihak Sentul City ingin memonopoli tanah dengan arogansi.
“Kita hidup dalam situasi yang seolah-olah tanah itu hanya boleh dijual dan dimiliki oleh pengembang-pengembang raksasa,” katanya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jum’at (10/9/2021).
Rocky mengungkapkan, sudah dari seminggu yang lalu ada penggusuran di sekitaran tempat tinggalnya. Bahkan, ada beberapa preman yang sengaja diletakkan untuk menakut-nakuti warga.
“Sudah ada sekitar 10 rumah digusur. Itu satu lembah yang diklaim oleh Sentul City, sebenarnya ada perkampungan di sana, yang dari tahun 63 sudah ada yang tinggal. Mungkin ada sekitar 120 KK, jadi kalo digusur ada sekitar 500 orang,” terangnya.
Rocky menyebutkan, Sentul City harus membuktikan kebenaran soal kepemilikan tanah, tidak hanya sekedar klaim. Sebab, jelasnya, tanah tersebut telah dibeli sejak tahun 2009.
Menurut Rocky, yang tidak boleh adalah memanfaatkan tanah hanya untuk investasi tanpa pernah ditinggali dan dirawat. Berbeda dengan dirinya, yang telah menempati dan merawat sejak lama.
“2009 tanah itu dijual pemiliknya ke saya. Lalu saya rawat dan bikin hutan. Lain kalau saya gak tempati, itu berarti saya cuma memanfaatkan tanah untuk investasi, itu yang dilarang oleh konstitusi,” paparnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini