Jakarta, Oerban.com – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa literasi sektor pertanian menjadi hal penting untuk ditingkatkan. Hal itu mengingat pertanian semakin kompleks. Di dalamnya tak hanya melulu bicara pertanian tradisional, namun juga ada sektor bisnis, perbankan, korporasi dan lain sebagainya. “Sehingga literasi pertanian ini menjadi hal penting untuk terus ditingkatkan. Literasi pertanian ini bagian dari peningkatan kapasitas SDM insan pertanian,” kata Kepala Badan.
Oleh karenanya, Kementerian Pertanian memperkuat literasi bidang pertanian. Dalam kerangka itu, Kementan menggelar Webinar dengan tema “Literasi Informasi Bidang Pertanian”. Kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan dalam penelusuran informasi ke sumber – sumber informasi elektronik lingkup Pusat dan UPT. Sedangkan untuk peserta webinar sendiri terdiri dari fungsional pranata humas/pengelola kehumasan, pustakawan/pengelola perpustakaan, pranata komputer, widyaiswara, guru dan dosen.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Mnusia Pertanian (BPPSDMP), Siti Munifah yang hadir memberikan arahan dalam acara tersebut menyampaikan, informasi merupakan kebutuhan pokok setiap individu dalam menjalani kehidupannya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi di era 4.0, informasi dapat dihasilkan dalam sekejap mata dan dapat diakses di mana saja, sehingga menyebabkan ledakan informasi.
“Untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara cepat,
maka kita harus memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi ke sumber-sumber informasi yang akurat, sehingga informasi yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. “Literasi informasi adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cara mengenali kebutuhan informasi, mencari informasi, mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi, mengevaluasi informasi, mengorganisasikan informasi dan menggunakan informasi dalam pemecahan masalah untuk berbagai konteks,” papar Sesba.
Beliau berharap melalui kegiatan literasi informasi bidang pertanian ini diharapkan dapat membantu para pranata humas untuk mendapatkan data yang akurat dalam menulis publikasi berupa berita atau artikel lainnya, termasuk juga membuka wawasan bagi penyuluh dan fungsional lainnya dalam mengakses informasi, sehingga transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian akan lebih cepat dan mendukung pembangunan pertanian di Indonesia. “Saya berharap acara ini dapat berlangsung dengan baik sesuai harapan dan peserta sekalian bisa mengikuti acara ini secara seksama dan bisa mengambil tiap pelajaran di dalamnya,” harap dia.
Penulis: Desyaf