Solok Selatan, Oerban.com – Balai pelatihan pertanian sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian yang memiliki tupoksi penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur tetap memastikan purnawidya yang telah dilatih dapat meningkat kompetensi dan keterampilan maupun sikapnya, salah satunya dengan pelaksanaan bimbingan lanjutan
Bimbingan lanjutan (binjut) merupakan kegiatan untuk me-monitoring dan memberikan bimbingan terhadap hasil rencana tindak lanjut peserta yang telah mengikuti pelatihan. Kali ini Bapeltan melakukan bimbingan lanjutan terhadap Petani Kopi di Kabupaten Solok Selatan.Adapun Responden merupakan Petani Kopi purnawidya peserta yang sebelumnya telah mengikuti Pelatihan Pasca Panen Kopi yang diadakan Bapeltan Jambi di Kabupaten Solok Selatan. Binjut ini dilaksanakan dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner. Widyaiswara Madya Syukur, SP, MP selaku ketua tim yang melaksanakan binjut di daerah ini mengungkapkan, “Dalam binjut ini peserta digali akan pemahamannya terhadap beberapa materi yang telah mereka dapat di pelatihan pasca panen kopi”. Kata syukur.
”Kita melihat apa permasalahan yang muncul, tentu selama ini mesti banyak permasalahan yang dihadapi, terus bagaimana solusi pemecahan masalah dan rekomendasi dari hal tersebut”. Dengan begini dapat menumbuhkan komunikasi antara petani dan pemerintah yang siap memberikan dukungan. “ Tambahnya
Beberapa materi yang digali antara lain, materi sortasi dan grading, melakukan fermentasi buah dan biji, pengupasan buah dan biji, pengeringan buah dan biji, serta pengemasan dan penyimpanan. Dari materi ini mereka mengangkatnya sebagai rencana tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan. Dalam binjut ini dipilih sebanyak 3 orang sebagai responden dan dipilih secara acak. Kegiatan ditutup dengan diskusi ringan antara tim Bapeltan Jambi dengan para petani terhadap perkembangan dunia perkopian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani di lapangan.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk terus menggerakkan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern, katanya.
Penyelenggaraan Pelatihan diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur dan non aparatur pertanian yang dapat menghasilkan sumberdaya manusia sehingga mampu melaksanakan tugas fungsi/pekerjaan secara inovatif, kreatif, profesional dan berwawasan global. Upaya peningkatan kualitas kinerja tersebut, hanya dapat diwujudkan apabila penyelenggaraan pelatihan pertanian dapat dikelola dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun bimbingan lanjutan. Untuk menghasilkan mutu peserta pelatihan atau purnawidya yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi/pekerjaan di tempat tugas/tempat usahanya diperlukan bimbingan lanjutan.
Penulis : Desyaf Putra