Jambi, Oerban.com – Buah naga atau dragon fruit saat ini memang menjadi alternatif bagi petani buah-buahan untuk dibudidayakan. Hal ini karena buah naga memiliki prospek ekonomi yang luar biasa. Tak hanya menjadi buah-buah favorit bagi masyarakat Indonesia, buah naga ternyata juga laku diekspor hingga ke luar negeri.
Buah yang pohonnya menyerupai kaktus ini memang sangat banyak manfaatnya. Kandungan nutrisi di dalamnya sangat pas untuk menjaga kesehatan tubuh. Kulit luar buah naga yang bewarna merah keunguan ini memang memiliki ciri khas tersendiri. Permintaan buah naga yang terus meningkat menjadikan peluang usaha budidaya buah naga menjadi sangat menguntungkan.
Budidaya buah naga pun tidak susah, dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Namun pada umumnya dilakukan secara vegetatif karena lebih cepat menghasilkan buah.
Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi yang merupakan salah satu UPT Pelatihan Pusat mempunyai lahan yang luas untuk pembelajaran para peserta pelatihan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Berbagai komoditas pertanian ditanam sebagai model untuk praktek para peserta maupun contoh pembelajaran, salah satunya buah naga.
Saat ini kami sedang melakukan pembibitan buah naga sebanyak 500 batang, ujar Doni petugas lapangan praktek buah naga sembari mengisi polybag dengan media tanam dan dibantu oleh anak-anak SMKN 5 Kabupaten Muaro Jambi yang sedang melakukan praktek kerja industri di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
Pembibitan ini dilakukan untuk mengganti tanaman buah naga yang tidak produktif lagi. Bahan yang dibutuhkan sebagai media tanam antara lain top soil, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, dan alat yang dibutuhkan seperti cangkul, parang dan polybag, ungkap Doni lagi.
Permasalahan yang biasanya dihadapi saat pembibitan yaitu serangan layu fusarium, namun kami telah mengantisipasi dengan melakukan penyemprotan menggunakan fungisida yang berbahan aktif mankozeb.
Kami harap replanting tanaman buah naga ini berjalan dengan lancar dan akan menghasilkan buah naga yang bagus nantinya. Kemudian untuk adik-adik yang melakukan prakerin dapat menyerap ilmu yang telah diperoleh dari Bapeltan dan dapat menerapkannya.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita
